Pamekasan (ANTARA) - Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan, Jawa Timur membantu pemerintah meningkatkan keterampilan wirausaha warga melalui program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) guna meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran.
Ketua pelaksana kegiatan itu Dr Hozairi di Pamekasan, Selasa mengatakan bahwa program ini sebagai salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
"Ini kami lakukan sebagai upaya untuk ikut mencerdaskan bangsa, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penerapan pengetahuan dan teknologi," kata Hozairi.
Program PMM yang digagas Perguruan Tinggi swasta di Pamekasan ini salah satunya menyasar Remaja Karang Taruna dan Remaja Masjid Al-Falah di Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, yang belum bekerja atau belum berwirausaha.
Sebanyak 30 orang mahasiswa, jurusan Informatika dari Fakultas Teknik UIM Pamekasan dilibatkan dalam kegiatan ini.
Menurut Hozairi yang juga Dekan Fakultas Teknik UIM Pamekasan itu, tujuan utama dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan keterampilan wirausaha remaja di Desa Kaduara Barat, termasuk perencanaan usaha, mindset kewirausahaan, dan pengelolaan keuangan mikro.
"Kedua, meningkatkan literasi digital dan kemampuan penggunaan aplikasi produktivitas serta pemasaran digital di kalangan remaja," katanya.
Kemudian, diharapkan mampu menghasilkan produk unggulan lokal yang inovatif, layak jual, dengan branding dan pengemasan profesional.
Selanjutnya, peserta mampu memperluas akses pasar produk remaja melalui saluran digital seperti media sosial, marketplace, dan platform online lainnya agar mendapatkan pendapatan yang stabil.
"Selain itu, secara keseluruhan mengurangi tingkat pengangguran remaja dengan menjadikan usaha mandiri sebagai alternatif sumber penghasilan yang berkelanjutan," ujar Hozairi.
Dari kegiatan itu, sambung dia, luaran yang dihasilkan diantaranya, terbentuknya kelompok usaha remaja (KURS) berbasis produk lokal yang memiliki nama usaha, logo, target pasar, katalog produk dan media pemasaran dengan rata penghasilan antar Rp3-7 juta per bulan.
"Dampak dari kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan keterampilan wirausaha dan digital bagi remaja, mengurangi angka pengangguran remaja, dan memperkuat peran remaja perempuan dalam kegiatan ekonomi produktif, serta meningkatkan pemanfaatan potensi lokal dan potensi bisnis berbasis lokal dan mengurangi ketergantungan pada pekerjaan formal yang terbatas," kata Hozairi.
Terciptanya lapangan kerja mandiri berbasis digital dan potensi, serta peningkatan pendapatan keluarga melalui usaha produktif remaja, penguatan ekonomi desa melalui pemasaran digital produk lokal, serta peningkatan literasi digital masyarakat secara menyeluruh juga merupakan bagian dari tujuan kegiatan tersebut.
"PMM ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi," kata Hozairi.
