Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) - Ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tulungagung) untuk menuntut perbaikan jalan selingkar Waduk Wonorejo yang rusak dan hingga kini belum dilakukan perbaikan.
Koordinator aksi, Rahmat Putra Perdana, di Tulungagung, Jawa Timur, Senin menyebut kerusakan jalan sepanjang sekitar 23 kilometer itu sudah berlangsung lebih dari 20 tahun tanpa perbaikan berarti.
“Setiap tahun hanya dijanjikan perbaikan, tapi tak ada realisasi. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, kami siap menutup jalan ke waduk dan menolak membayar pajak,” tegas Rahmat di hadapan peserta aksi.
Menanggapi tuntutan warga itu, Kepala Subdivisi PSDA Perum Jasa Tirta I Wilayah Sungai Brantas 2, Shony Heriyono, menjelaskan perbaikan jalan sebenarnya sudah dilakukan bertahap.
Pada 2023 pihaknya membeton sekitar 600 meter, disusul dua kilometer pada 2024. Sementara pada 2025, direncanakan perbaikan dilakukan untuk ruas sepanjang satu kilometer.
“Untuk 2025 kami anggarkan tambahan satu kilometer, sedangkan 2026–2027 direncanakan perbaikan 3,7 kilometer,” kata Shony.
Menurutnya, sebagian ruas masih layak pakai dan sekitar 5,5 kilometer berada di lahan Perhutani sehingga memerlukan koordinasi lintas instansi.
Ia menegaskan pembahasan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Perhutani, dan Pemkab Tulungagung akan segera digelar untuk merumuskan skema perbaikan menyeluruh.
Sebagai informasi, selain menjadi akses warga setempat, jalan selingkar Waduk Wonorejo juga dipergunakan sebagai jalur distribusi hasil pertanian dan pintu masuk destinasi wisata andalan Tulungagung.
Warga merasa khawatir jika kerusakan jalan tersebut tidak diperbaiki, akan menurunkan jumlah kunjungan wisatawan dan menghambat perputaran perekonomian masyarakat setempat.
Warga juga menuntut kepastian pelaksanaan perbaikan jalan tersebut agar layak dan aman untuk dilalui.
