Polisi Selidiki Kasus Dugaan Pembunuhan Bayi
Sabtu, 20 Oktober 2012 5:33 WIB
Kediri - Aparat Kepolisian Sektor Mojo, Kabupaten Kediri, menyelidiki kasus temuan bayi yang diduga menjadi korban pembunuhan orang tua yang tidak menginginkannya.
"Kami masih selidiki kasus ini. Kami masih periksa di rumah orang tua bayi itu, dan menunggu hasil 'visum' dari dokter," kata Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Mojo Aiptu Adi Purnawan di Kediri, Jumat sore.
Ia mengatakan, polisi masih mencari ibu bayi yang diketahui berinisial Sun (25), warga Dusun Jati Wekas, Desa Kedawung, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Sun diduga yang membuang dan membunuh bayi yang baru dilahirkannya tersebut.
Adi menyebut, dugaan Sun sebagai ibu dari bayi yang usianya diperkirakan tiga hari itu karena di daerah itu diketahui Sun yang baru saja melahirkan. Bahkan, sejak melahirkan, Sun juga tidak ada di rumah, sehingga polisi pun menduga kuat Sun yang tega membunuh bayi yang baru lahir itu.
Kasus dugaan pembunuhan itu terungkap setelah tetangga korban mengetahui ada bau busuk menyengat di belakang rumah Sun. Ia curiga, karena saat itu, juga terdapat anjing yang menjilati tanah di sekitar lokasi tersebut.
Jumini, warga yang menemukan bayi itu mengaku sangat penasaran. Selain ada bau busuk menyengat, di lokasi itu gundukan tanah juga diketahui masih baru. Ia pun akhirnya menghalau anjing yang ada di sekitar lokasi itu, untuk mengetahui lebih jauh isi dari gundukan yang baru tersebut.
Ia sangat kaget saat membongkar galian yang cukup dangkal itu. Ia menemukan sosok bayi sudah terbujur kaku dan sudah meninggal dunia. Khawatir terjadi sesuatu, ia pun akhirnya melaporkan hal itu ke polisi.
"Saat itu, saya mau ke sungai, tapi saat melihat ada gundukan tanah yang ditutupi daun lontar dan didekatnya da anjing saya jadi penasaran. Jadi, saya membongkar galian itu, dan menemukan ada bayi di dalamnya," katanya dengan masih tidak percaya.
Polisi yang mendapat laporan langsung datang ke lokasi temuan jenazah bayi tersebut. Polisi membawa bayi itu ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk dilakukan "visum et repertum". Polisi sampai sekarang juga belum menahan seorang pun atas dugaan pembunuhan itu. (*)