Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember memanggil belasan anggota DPRD dan mantan anggota DPRD setempat untuk memberikan keterangan sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi dana pengadaan makanan dan minuman dalam kegiatan Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) 2023-2024.
"Total sampai hari ini sudah ada 13 orang saksi dari unsur anggota dewan yang telah kami mintai keterangan sebagai saksi," kata Kasi Intelijen Kejari Jember Agung Wibowo saat dikonfirmasi wartawan, Kamis.
Menurutnya permintaan keterangan para saksi dibutuhkan untuk memperkuat dua alat bukti dalam penanganan perkara dugaan korupsi oleh tim Kejaksaan Negeri Jember.
"Kehadiran para saksi memenuhi panggilan pihak penyidik dapat membantu untuk segera selesai seluruh rangkaian proses penyidikan," tuturnya.
Setelah pemeriksaan saksi selesai, lanjut dia, tim penyidik Kejari Jember akan melakukan gelar perkara dan ekspose untuk menetapkan tersangka dalam perkara korupsi dana pengadaan makan dan minum kegiatan Sosialisasi Raperda 2023-2024 senilai Rp5,6 miliar.
Kejari Jember menaikkan status penanganan kasus dugaan korupsi dana makanan dan minuman berat pada Sosialisasi Peraturan Daerah DPRD setempat tahun anggaran 2023–2024 dari penyelidikan menjadi penyidikan pada 18 Juli 2025.
Penyidik juga belum menetapkan tersangka atas kasus tersebut, namun ditargetkan sebelum akhir tahun 2025 sudah ada penetapan tersangka, sehingga penyidik Kejari Jember harus bekerja lebih keras lagi untuk menangani perkara itu.
Sementara salah seorang anggota DPRD Jember Hafidi mengaku tidak menggunakan anggaran APBD untuk kegiatan sosialisasi Raperda seperti anggota dewan pada umumnya karena dapat merugikan dirinya yang memiliki konstituen ribuan orang, sedangkan dalam anggaran itu dibatasi sebanyak 100 orang yang hadir dalam sosialisasi.
"Saya juga enggan menggunakan anggaran sosisalisasi Raperda itu demi efisiensi anggaran karena biasanya saya bertatap muka dengan konstituen sekitar 4-6 bulan sekali dalam kegiatan tertentu, sehingga momentum itu yang saya gunakan untuk sosialisasi," katanya.
