Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu meminta Wali Kota Nurochman agar konsisten dalam menjalankan tata kelola pembangunan sesuai dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
"Wali Kota harus konsisten dan berkomitmen menjalankan, jangan melanggar RPJMD," kata Anggota DPRD Kota Batu Didik Machmud seusai Rapat Paripurna Penetapan RPJMD Kota Batu 2025-2029 di gedung DPRD setempat, Selasa.
Dia mengatakan RPJMD juga memuat tentang visi misi dan program kepala daerah terpilih. Itu perlu diimplementasikan menyeluruh.
"Pada tahun pertama sampai tahun kelima seperti apa. Ini akan menentukan kesuksesan melalui capaian sesuai RPJMD," ujarnya.
Maka dari itu, para legislator dipastikannya akan mengawasi dengan seksama setiap pola pelaksanaan tata kelola pembangunan, agar tidak ada penyimpangan di kemudian hari.
Didik menyampaikan ada beberapa sorotan terhadap RPJMD Kota Batu, pertama soal penataan lingkungan yang harus benar-benar diawasi, khususnya masalah penerbitan izin.
Menurut dia, Pemkot Batu harus benar-benar detail dalam melakukan penataan, termasuk menerbitkan izin pendirian bangunan.
"Kalau tidak ditata akan rusak lingkungannya, dari RPJMD akan dilihat dimana saja lahan hijaunya. Misalnya, di wilayah Punten dan Bulukerto harus banyak memiliki itu," ucapnya.
Kemudian, pemkot disebutnya mesti memastikan area yang aman untuk dilakukan pembangunan.
"Seperti di Oro-Oro Ombo, Junrejo, Pendem monggo ada pembangunan hotel, perumahan, dan lain sebagainya," katanya.
Terkait program bersifat ekonomi kerakyatan, Didik menyebut salah satunya menyangkut upaya meningkatkan kelas dan kualitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Apa yang perlu dilakukan? Klasterisasi. Karena dari situ akan diketahui program apa saja yang sebenarnya diinginkan oleh UMKM," ucap dia.
Sementara itu, Wali Kota Batu Nurochman mengatakan ada beberapa poin yang ditekankan di dalam pelaksanaan pembangunan Kota Batu.
Lebih lanjut, dia menyebut, yang menjadi salah satu prioritas adalah pembangunan fasilitas sport center pada 2026.
"Tahun ini kami lakukan, nanti berapa rekomendasi penganggarannya ada di kajian itu," kata Nurochman.
Kemudian, rencana pembangunan mall UMKM yang kini masih terus dimatangkan, yakni dengan memetakan lokasi potensial untuk dibangun fasilitas tersebut.
"Opsinya masih di GOR Genesha, kami integrasikan dengan fasilitas olahraga. Nanti UMKM punya tempat yang layak sehingga pantas naik kelas," ucapnya.
Dia menambahkan sudah berkoordinasi dengan PLN dan Telkom terkait penataan ulang kabel dengan menerapkan konsep ducting atau ditanam di tanah.
"Semoga bisa di 2026 sekaligus menata kawasan alun-alun untuk dirapikan tapi itu bertahap. Dasarnya bisa surat keputusan atau peraturan wali kota, semua provider wajib taat," tuturnya.
