Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Eko Yunianto, mengingatkan pentingnya penempatan serta pengembangan karier Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) berbasis kompetensi.
"Penempatan ASN harus berbasis pemetaan bakat dan kompetensi agar tepat guna dan berdampak nyata bagi pelayanan publik," kata Eko Yunianto di Surabaya, Rabu.
Ia menegaskan bahwa pelantikan ASN bukan hanya seremoni, melainkan awal dari tanggung jawab besar sebagai wajah negara di mata masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Eko menyampaikan lima pesan penting bagi ASN dan PPPK baru, yaitu menjaga integritas, meningkatkan kompetensi, bekerja dengan empati, menjunjung tinggi disiplin, serta memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.
"Sebagai pelayan publik, Anda adalah wajah dari negara. Integritas bukan pilihan, melainkan kewajiban," ujar Eko.
Politikus asal Dapil Lumajang-Jember ini juga menegaskan agar ASN menjauhi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta selalu menjaga etika profesional, baik di dalam maupun di luar kantor.
"Jangan pernah meminta atau menerima gratifikasi. Etika harus dijaga, bahkan di luar jam kerja sekalipun. Masyarakat berharap Anda menjadi contoh," katanya.
Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur, lanjut Eko, mendorong Pemprov Jatim melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk merancang rotasi dan pengembangan karier ASN berbasis passion dan capaian kinerja, bukan semata-mata senioritas.
Ia juga mengajak para ASN untuk aktif mengikuti pelatihan dan workshop yang disiapkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan BKD.
“Dunia birokrasi saat ini menuntut kemampuan lintas sektor. ASN harus terus belajar dan menjadi solusi, bukan beban,” ujarnya.
Selain itu, Eko mengingatkan pentingnya sikap humanis dan menghindari arogansi dalam pelayanan publik. Kedisiplinan dan profesionalisme, menurut dia, menjadi kunci peningkatan kualitas pelayanan.
“Patuhi jam kerja, jangan menunda pekerjaan, dan bertanggung jawablah pada setiap tugas. ASN harus menunjukkan kualitas kerja yang tinggi dan loyal terhadap institusi,” tuturnya.
Eko berharap seluruh ASN dan PPPK benar-benar memahami tupoksi masing-masing agar dapat bekerja lebih fokus dan memberikan kontribusi maksimal.
"Jangan malu bertanya. Dengan memahami tupoksi, Anda akan bekerja lebih terarah,” katanya.
Sebagai informasi, pelantikan ASN dan PPPK tersebut digelar pada Rabu (16/7) di Gedung Graha Unesa, Surabaya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara langsung menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 2.157 CPNS dan 2.015 PPPK formasi tahun 2024, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pengangkatan ASN terbanyak secara nasional.
