Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Satlantas Polres Tulungagung mencatat sebanyak 539 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi di wilayahnya selama Januari hingga Juni 2025, dengan 80 orang dinyatakan meninggal dunia.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung Ipda Gery Permana, Selas menyebut mayoritas kecelakaan melibatkan kendaraan roda dua, yakni sebanyak 451 kasus, disusul roda empat (64 kasus), truk (15 kasus), dan bus (3 kasus).
'Korban jiwa tercatat 80 orang, dengan penyebab dominan karena kelalaian pengendara seperti tidak mematuhi rambu dan melanggar aturan keselamatan,” ujar Ipda Gery.
Puncak kecelakaan terjadi pada April 2025 dengan 130 kejadian, bertepatan dengan arus mudik Lebaran.
Menurut Gery, pola lokasi kecelakaan di Tulungagung turut bergeser.
Jika sebelumnya wilayah Kecamatan Kedungwaru menjadi titik rawan (black spot), kini area rawan berpindah ke bagian timur Tulungagung, meliputi Kecamatan Ngunut, Sumbergempol, dan Rejotangan yang berbatasan dengan Blitar.
Untuk menekan angka kecelakaan, Polres akan memperkuat patroli pada jam-jam rawan serta menggiatkan edukasi keselamatan lalu lintas di wilayah rawan kecelakaan.
Polres Tulungagung juga mendorong sinergi lintas sektor, termasuk Dinas Perhubungan, sekolah-sekolah, dan komunitas masyarakat dalam kampanye tertib berlalu lintas, utamanya bagi pelajar dan pengendara pemula.
Langkah ini sejalan dengan pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025 yang tengah berlangsung.
Operasi tersebut turut difokuskan pada pencegahan kecelakaan dan penindakan terhadap pelanggaran kasat mata di jalan raya.
-
