Telkom Genjot Penetrasi Internet Melalui Speedy Instan
Selasa, 4 September 2012 17:39 WIB
Surabaya - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom terus berupaya menggenjot penetrasi internet terutama untuk masyarakat kelas menengah ke bawah melalui layanan Speedy Instan dengan pemasangan mudah dan tarif terjangkau.
Executive General Manager Division Customer Services Telkom Area Timur Iskriono Windiarjanto kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, produk Speedy Instan yang diluncurkan sejak Juni 2012 merupakan pengembangan dari layanan Speedy reguler yang sudah lebih dulu ada.
"Kebutuhan akses internet tidak hanya didominasi masyarakat kelas menengah ke atas, tetapi juga masyarakat kelas menengah ke bawah. Faktor utama pendorongnya adalah kebutuhan akses internet untuk anak-anak sekolah," katanya di sela-sela kegiatan Hari Pelanggan.
Menurut Iskriono, sejak Juni hingga Agustus, jumlah pengguna Speedy Instan di area timur khususnya Jawa Timur sekitar 20 ribu pelanggan dan ditargetkan bisa mencapai 40 ribu pelanggan hingga akhir tahun.
"Layanan Speedy Instan memiliki spesifikasi berbeda dengan Speedy reguler, terutama dalam hal tarif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan penggunaan modem wifi," ujarnya.
Tarif paling murah untuk Speedy Instan adalah Rp10 ribu per hari untuk kapasitas 300 Mb dengan kecepatan akses internet 512 Kbps. Sementara untuk memperoleh kecepatan akses lebih tinggi hingga 1 Mbps, tarif yang diberlakukan sebesar Rp20 ribu per hari.
"Pelanggan bisa memakai layanan ini sewaktu-waktu saat dibutuhkan. Kalau pelanggan tidak melakukan akses sama sekali, layanan Speedy Instan juga tidak akan dicabut," tambah Iskriono.
Ia menambahkan, tahun ini pihaknya menargetkan penambahan sekitar 500 ribu pelanggan baru sehingga ditargetkan hingga akhir 2012 bisa menggaet 1,2 juta pelanggan Speedy di area timur.
Selain Speedy Instan, Telkom Area Timur juga merangsang masyarakat untuk membuka warung internet mini di daerah-daerah yang okupansi dan "demand" terhadap akses internet masih rendah.
"Untuk di Jawa Timur, rencananya ada tujuh warnet mini yang akan dibuka di daerah Malang selatan. Investasinya tidak terlalu besar dengan tarif kerja sama yang kami berikan Rp100 ribu selama satu tahun untuk akses berkecepatan 1 Mb," tambah Iskriono.
Ia menambahkan, potensi bisnis warnet masih cukup menjanjikan, karena pertumbuhan pendapatannya bisa mencapai lebih dari dua digit seiring semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap akses internet.
Pada Hari Pelanggan yang diperingati setiap 4 September, Iskriono dan seluruh jajaran mulai pimpinan hingga karyawan tingkat bawah di Telkom DCS Area Timur melakukan aksi turun ke bawah menemui pelanggan.
Khusus untuk wilayah Surabaya, Iskriono mengunjungi pelanggan di kawasan Gubeng Masjid dan melakukan "up grade" layanan Speedy Instan dengan modem wifi kepada beberapa pelanggan Telkom.
"Dari kegiatan 'turba' (turun ke bawah) ini, kami juga ingin mendapatkan 'feedback' dari pelanggan mengenai layanan Telkom. Sekaligus kami ingin mengkampanyekan program 'broadband ready' berupaya akses internet gratis satu bulan dengan Speedy Instan," katanya. (*)