Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi dengan meningkatkan pengawasan di seluruh wilayah di kabupaten tersebut.
"Kami meningkatkan fokus pengawasan di daerah rawan bencana hidrometeorologi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Pengawasan ketat ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut terhadap prediksi terjadinya cuaca ekstrem di Jawa Timur pada 8-11 Juli 2025 yang diterbitkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Sidoarjo.
Melalui pernyataan itu BMKG Kelas I Juanda menyatakan bahwa bencana hidrometeorologi yang berpotensi muncul, meliputi hujan berintensitas sedang hingga deras, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, hingga hujan es.
Beberapa wilayah di Jawa Timur yang berpotensi terdampak, yakni Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Madiun.
Selanjutnya, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Pamekasan.
BPBD Kabupaten Malang telah melakukan pemetaan wilayah rawan dilanda bencana hidrometeorologi. Untuk daerah rawan banjir dan banjir bandang, meliputi Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Kalipare, dan Wagir.
"Hari ini kami sudah bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas terkait pengiriman alat berat untuk normalisasi sungai di Desa Purwodadi dan Desa Pujiharho, Kecamatan Tirtoyudo yang kemarin terdampak banjir dua kali," ujarnya.
Kemudian, daerah rawan angin puting beliung, ada di Kecamatan Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Jabung, Tajinan, Poncokusumo, Bululawang, Gondanglegi, Sumberpucung, dan Kepanjen.
Untuk daerah rawan tanah longsor, meliputi Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Poncokusumo, Tumpang, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Wagir, Kromengan, Ngajum, dan Wonosari.
Sadono mengimbau seluruh masyarakat agar mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem, sebagaimana prediksi yang telah dikeluarkan oleh BMKG Kelas I Juanda.
"Kondisi cuaca ini bisa menyebabkan jalan licin dan keterbatasan jarak pandang kendaraan bermotor," kata dia.
