Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sebanyak 7.316 lulusan SD dan MI di Tulungagung, Jawa Timur memilih melanjutkan pendidikan ke sekolah swasta atau pondok pesantren pada tahun ajaran 2025/2026.
Jumlah ini hampir separuh dari total calon siswa yang berpotensi mendaftar ke jenjang SMP.
Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Tulungagung Endra Kusriawan, Selasa mengatakan, jumlah calon lulusan SD sederajat yang menjadi potensi pendaftar ke SMP tahun ini mencapai 16.135 pelajar.
Namun, hanya 8.819 pelajar yang mendaftar melalui sistem penerimaan murid baru (SPMB) ke SMP negeri.
"Sisanya sekitar 7.316 pelajar tidak mendaftar ke SMP negeri, kemungkinan mereka memilih sekolah swasta seperti MTs, MTsN, atau pondok pesantren," kata Endra.
Menurut Endra, fenomena ini bukan hal baru, dan tidak menjadi masalah sepanjang para siswa tetap melanjutkan pendidikan.
Ia menyebut pendidikan di sekolah swasta maupun negeri memiliki kualitas yang setara.
"Yang penting anak-anak tetap sekolah. Tahun lalu juga seperti itu, banyak yang langsung memilih ponpes atau sekolah swasta," ujarnya.
Sementara itu, terdapat dua siswa yang dilaporkan belum mendapatkan sekolah karena orang tua mereka lupa jadwal pendaftaran.
Dindik memberikan solusi dengan mencarikan sekolah negeri terdekat yang masih memiliki kuota.
"Kami arahkan ke sekolah yang masih belum penuh dan paling dekat dengan tempat tinggalnya," pungkas Endra.