Kota Madiun (ANTARA) - Tim delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam beserta perwakilan kedutaan besar negara-negara anggota Uni Eropa melakukan kunjungan lapangan (field visit) untuk proyek Asia Low Carbon Rice di Madiun, Jawa Timur.
Kunjungan delegasi Uni Eropa tersebut diterima Wali Kota Madiun Maidi bersama jajaran dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Aston pada Senin (30/6) malam.
Wali Kota Maidi di Madiun, Selasa, mengatakan momentum tersebut merupakan peluang yang tepat untuk memaparkan berbagai program Pemerintah Kota Madiun yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan pengolahan sampah.
"Kota Madiun sudah mendunia. Makanya program yang kita miliki harus diketahui dunia juga, terutama tentang pengelolaan sampah dan ketahanan pangan," ujar Maidi.
Salah satu program unggulan di bidang ketahanan pangan adalah ajakan kepada seluruh pegawai Pemkot Madiun untuk menanam cabai, terong, dan tomat di kantor masing-masing, dengan ketentuan setiap orang menanam dua jenis tanaman. Program ini juga digalakkan di lingkungan sekolah serta masyarakat umum untuk meningkatkan kemandirian pangan.
Sementara di bidang pengelolaan sampah, Wali Kota Maidi memaparkan inovasi pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo menjadi taman wisata edukasi tanaman buah berbentuk piramida, yang kini sedang digarap sekaligus contoh pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Para delegasi Uni Eropa memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah inovatif yang telah dilakukan Pemkot Madiun dalam menjaga ketahanan pangan dan mengelola sampah secara berkelanjutan.
Kunjungan tersebut diharapkan membuka peluang kerja sama lebih lanjut dalam mendukung program ramah lingkungan dan rendah emisi karbon.
Sesuai rencana, setelah di Kota Madiun, hari ini tim delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam akan meninjau pelaksanaan proyek Asia Low Carbon Rice di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.