Pemprov Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan optimisme bahwa Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) ke-46 mampu menjadi wahana strategis dalam membangun karakter generasi muda yang tangguh, religius, dan Pancasilais.
"Perkemahan ini bukan sekadar ajang berkumpul di alam terbuka. Ini adalah kawah candradimuka tempat anak-anak muda ditempa menjadi pribadi yang tangguh, bertanggung jawab, dan Pancasilais," ujar Khofifah saat membuka kegiatan yang diselenggarakan DPW LDII Provinsi Jawa Timur di Bumi Perkemahan Kosambiwojo, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Senin.
Menurutnya, kegiatan ini penting untuk membentuk ekosistem pembelajaran karakter yang kokoh di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.
Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai cinta alam sebagai bagian dari pembangunan karakter.
“Ini menjadi landasan kuat bagaimana cinta alam bukan sekadar slogan, tapi menjadi ruh kegiatan Permata CAI. Sejalan dengan pesan Surat Ar-Rum ayat 41, manusia harus menyadari kerusakan alam sebagai akibat dari perbuatannya,” katanya.
Gubernur menambahkan kegiatan seperti Permata CAI memiliki peran penting dalam membentuk pemuda yang adaptif, inovatif, dan kolaboratif, tanpa kehilangan jati diri kebangsaan.
“Di sini mereka belajar mandiri, disiplin, bekerja sama, sekaligus menyatu dengan alam. Nilai-nilai ini adalah bekal utama dalam menghadapi tantangan global dan disrupsi digital,” ucapnya.
Khofifah mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 8,7 juta pemuda di Jawa Timur atau sekitar 20,87 persen dari total populasi. Jumlah tersebut dinilai sebagai kekuatan besar apabila diarahkan secara tepat dan berkelanjutan.
“Bonus demografi akan menjadi berkah jika pemudanya berkualitas dan berdaya saing. Namun jika tidak, justru bisa menjadi beban. Karena itu, investasi karakter dan kapasitas pemuda harus menjadi prioritas bersama,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, toleransi, cinta tanah air, dan keadilan sosial ke dalam kehidupan sehari-hari generasi muda.
Dalam konteks global, lanjutnya, Permata CAI juga menjadi kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam isu perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.
“Permata CAI adalah gerakan lokal yang menjawab isu global. Ini bentuk kontribusi kolektif generasi muda dalam menjaga harmoni alam,” kata Khofifah.
Mengutip pemikiran Presiden pertama RI, Soekarno, Khofifah menyebut bahwa pembangunan bangsa tidak hanya soal keterampilan dan kekayaan material, tetapi yang terpenting adalah investasi mental.
“Tanpa kekayaan mental, maka keterampilan dan kekayaan material hanya akan melanggengkan perbudakan. Karena itu, Akhlaqul Karimah menjadi inti dari mental investment yang harus ditanamkan,” ujarnya.
Ia menambahkan semangat Tri Sukses dalam Permata CAI yang mencakup menjadi insan yang alim, faqih, dan mandiri, sejalan dengan semangat membangun karakter bangsa yang dicita-citakan Bung Karno.
Kegiatan Permata CAI 2025 diikuti oleh ribuan pemuda LDII dari seluruh Indonesia, termasuk dari 375 titik yang berpartisipasi secara daring.
Selain itu, Gubernur Khofifah secara simbolis juga menyerahkan 500 paket sembako kepada warga sekitar lokasi perkemahan sebagai bentuk kepedulian sosial dan penguatan semangat gotong royong.
Khofifah: Permata CAI bangun karakter pemuda tangguh dan cinta alam
Senin, 30 Juni 2025 17:00 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (keempat kanan) saat membuka kegiatan yang diselenggarakan DPW LDII Provinsi Jawa Timur di Bumi Perkemahan Kosambiwojo, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Senin (30/6/2025). ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim