Jalur Alternatif Ditutup, Trenggalek Rawan Macet
Kamis, 16 Agustus 2012 17:08 WIB
Trenggalek - Penutupan jalur alternatif antarkota di pinggiran Kota Trenggalek menyebabkan arus lalu-lintas di jalur utama dipusat kota menumpuk dan rawan macet.
ANTARA JATIM di Trenggalek melaporkan, potensi macet sudah mulai terlihat sejak jalur alternatif Trenggalek-Tulungagung melalui Kelurahan Rejowinangun ditutup untuk semua jenis kendaraan berat.
Jalur bus dari arah terminal Kota Trenggalek menuju Kabupaten Tulungagung itu dinyatakan tertutup untuk semua jenis kendaraan berat, termasuk pikup bermuatan, karena konstruksi jembatan di Kelurahan Rejowinangun hancur pasca kebakaran pabrik milik PT Perhutani Anugerah Kimia (PAK), Jumat (10/8) dinihari.
Ada tiga titik ruas jalan yang memiliki potensi kemacetan parah, yakni di pertigaan Pasar Pon Trenggalek, jalan raya Soekarno-Hatta/Kelurahan Kelutan, serta simpang tiga Ngetal.
Selain meningkatnya kendaraan pemudik maupun warga setempat yang ingin belanja kebutuhan aneka lebaran di pusat kota, lalu-lalang bus dan truk dari dua arah sekaligus menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
Memang belum sampai terjadi kemacetan parah, namun kecepatan arus jauh berkurang dibanding hari biasa. "Sekarang semua jenis kendaraan berat, termasuk bus dan truk, melalui satu jalur utama. Ini yang menyebabkan lalu lintas terlihat menumpuk," ujar Surya, salah seorang pengendara.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Trenggalek, Ekanto mengakui penutupan salah satu jalur alternatif yang menghubungkan daerahnya dengan Kabupaten Tulungagung sedikit mengganggu kelancaran arus lalu-lintas selama masa mudik/balik lebaran.
Untuk mengantisipasi kemacetan lebih parah, lanjut dia, pihaknya telah melarang semua jenis truk untuk melintas ataupun beroperasi di pusat kota maupun jalur mudik/balik.
"Kami juga sudah kerahkan puluhan petugas untuk memantau kelancaran arus lalu lintas di daerah-daerah yang diindetifikasi rawan macet," ujarnya. (*)