Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo menyelidiki lebih dalam kasus kecelakaan kerja di sebuah tempat pencucian truk di wilayah Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan dua orang.
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Christian Tobing menyebut bahwa kejadian tersebut bermula pada Senin (16/6) malam sekitar pukul 20.00 WIB, ketika sebuah truk tangki datang ke lokasi pencucian truk tersebut.
"Truk tersebut baru selesai mengirim muatan berisi residu oli bekas dari Serang, Banten, menuju Tuban, Jawa Timur," kata Tobing di Sidoarjo, Selasa.
Tobing menjelaskan seorang pekerja memasuki tangki untuk membersihkan bagian dalam tangki tersebut. Tak lama kemudian korban pertama mengalami pingsan.
Dikatakan Tobing dua orang rekan korban pertama menyadari rekannya pingsan kemudian masuk ke dalam tangki untuk mencoba menolong. Namun korban kedua dan ketiga pun ikut pingsan sesaat setelah memasuki tangki tersebut.
Begitu pula dengan nasib dua warga sekitar yang berusaha membantu namun ikut turut menjadi korban pingsan sehingga total terdapat lima orang pingsan di dalam tangki tersebut.
Melihat hal tersebut warga yang panik meminta pertolongan tim Pemadam Kebakaran Krian untuk mengevakuasi para korban dengan menggunakan pakaian pelindung diri yang lengkap hingga kelimanya berhasil dikeluarkan dari tangki tersebut dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Anwar Medika dan RS Yapalis Krian
"Kelimanya pingsan di dalam tangki. Namun korban pertama berinisial DAP berusia 23 tahun dan satu korban berinisial S meninggal dunia, tiga orang lainnya dalam keadaan kritis," kata Tobing.
Menurut Tobing berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan saksi pada saat kejadian, penyebab utama kejadian ini diduga kuat karena para korban menghirup gas beracun yang terbentuk dari sisa-sisa oli bekas dalam tangki.
Hingga kini Polisi juga masih terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain termasuk pemilik usaha pencucian truk, warga sekitar, dan juga sopir truk yang bersangkutan.
"Kami imbau para pemilik usaha untuk terus meningkatkan perhatiannya terhadap risiko kecelakaan kerja sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi," tegas Tobing.