Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur segera menata ulang kawasan wisata kuliner Pinka (Pinggir Kali) di Kelurahan Tertek yang dinilai semrawut dan memicu kemacetan.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tulungagung, Slamet Sunarto, Jumat mengatakan, penanganan jangka pendek dilakukan dengan menertibkan banner liar yang dipasang PKL di tepi jalan.
Keberadaan banner dinilai mempersempit badan jalan dan memperparah kemacetan.
"Langkah awal kami fokus pada penertiban atribut yang mengganggu lalu lintas, terutama spanduk dan banner yang dipasang sembarangan," ujarnya.
Untuk solusi jangka panjang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung telah menyiapkan denah penataan lokasi berdagang bagi para PKL.
Denah tersebut dirancang agar para pedagang dapat tetap beraktivitas tanpa mengganggu akses jalan umum.
"DLH akan menata ulang posisi PKL. Kami upayakan agar semua tetap bisa berjualan, namun terorganisir dan tidak memicu kemacetan," tambah Slamet.
Penataan juga akan melibatkan sejumlah pihak, termasuk Satpol PP, kelurahan, dan paguyuban PKL.
Pemerintah berharap langkah ini dapat menciptakan keseimbangan antara fungsi ekonomi dan kelancaran lalu lintas di kawasan tersebut.
Sementara itu, ketua RT setempat, Nanang Rohmat, mendukung upaya penataan tersebut.
Ia menilai kemacetan di kawasan itu disebabkan kurangnya kontrol terhadap jumlah pedagang dan minimnya fasilitas berdagang yang disediakan.
"Nama Kawasan Kuliner mengundang masyarakat berdagang, tapi belum diimbangi dengan sarana yang memadai. Kami berharap solusi yang ditawarkan pemerintah benar-benar bisa diterapkan," ujarnya.
Data sementara menunjukkan terdapat sekitar 170 PKL yang berjualan di kawasan Pinka, dan jumlah ini diperkirakan masih bisa bertambah karena sebagian pedagang belum terdata.