Pamekasan (ANTARA) - Seorang haji yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 27 Embarkasi Surabaya asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, meninggal dunia di Tanah Suci Makkah, menjelang kepulangan ke tanah air.
"Haji yang meninggal dunia itu bernama Moetia binti Moh Kacel (89) asal Kecamatan Waru Pamekasan," kata Kasi Haji dan Umroh pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Abdul Halim dalam keterangan yang disampaikan kepada media di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu.
Ia menuturkan berdasarkan laporan yang disampaikan petugas medis di kloter 27, almarhum memang termasuk jamaah haji yang berisiko tinggi, yakni memiliki riwayat hipertensi.
"Almarhum meninggal dunia pada 12 Juni 2025 malam dan telah selesai menunaikan serangkaian rukun dan wajib haji," katanya.
Menurut Halim, almarhumah sudah dimakamkan di pemakaman umum di Makkah.
Sementara itu, secara umum kondisi jamaah Kloter SUB 27 masih relatif stabil, meskipun masih terdapat keluhan ringan setelah puncak ibadah haji.
"Saat ini tim kesehatan masih melakukan pemantauan terhadap 105 orang haji lanjut usia risiko tinggi di kloter itu, khususnya yang mengalami batuk dan pilek pasca kegiatan fisik," katanya.
Sebelumnya, seorang haji bernama Hasiyah binti Habidin, asal Desa Palengaan Daja, Kecamatan Palengaan yang tergabung dalam kloter 95 juga dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci Makkah.
"Dengan demikian, maka total jamaah haji asal Kabupaten Pamekasan yang meninggal dunia sebanyak dua orang," katanya.
Sementara itu, jumlah warga asal Kabupaten Pamekasan yang menunaikan ibadah haji pada musim haji 2025 ini sebanyak 1.049 orang.
Mereka itu terbagi dalam lima kelompok terbang, yakni , kloter 27, 28, 29, 49 dan Kloter 95.
Dari total 1.049 orang itu, sebanyak 437 orang di antaranya masuk dalam kategori berisiko tinggi dalam hal kesehatan.
"Dua orang anggota jamaah haji yang meninggal ini, semuanya masuk dalam kategori jamaah haji yang berisiko tinggi," kata Abdul Halim.