Surabaya (ANTARA) - Indonesian Packaging Federation (IPF) bersama Program for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) mendorong inovasi desain kemasan berkelanjutan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim.
“Sustainability package ini baru tiga tahun kita adakan. Antusiasmenya sangat tinggi. Tahun lalu, ada 14 pemenang dalam kategori ini, termasuk dari BIFC,” kata Business Development Director IPF Ariana Susanti di Grand City Surabaya, Jumat.
Executive Director IPF Henky Wibawa menambahkan bahwa isu kemasan berkelanjutan tidak bisa dilepaskan dari pengelolaan sampah yang masih lemah di Indonesia.
“Nah, masalah yang terjadi di kita sekarang adalah penanganan sampah sendiri belum terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Henky menekankan pentingnya sinergi antara infrastruktur, pembiayaan, teknologi, dan tata kelola dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang ideal.
Ia juga mendorong inovasi daur ulang, seperti teknologi mechanical recycling untuk botol PET.
“Sudah ada anggota kami yang mempraktikkan ini, seperti Aqua dan lainnya,” tambahnya.
Dari sisi bahan baku kemasan, Ragita Wirastri dari Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC) menyoroti pentingnya edukasi penggunaan kertas dari hutan bersertifikasi.
“Dengan memilih kertas dari hutan yang tersertifikasi, user turut serta dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Karena pengelolaan hutan lestari itu justru menyerap dan menyimpan karbon,” ucap Ragita.
CEO Krista Media Exhibitions Daud Salim menyampaikan bahwa pameran tahun ini diikuti oleh 180 peserta dari sembilan negara, termasuk 30 pelaku IKM dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
“Kami menargetkan pameran selama empat hari ini akan menjangkau pengunjung dari berbagai provinsi, termasuk industri hotel, restoran, kafe, jasa boga, dan hospitality,” katanya.