Surabaya (ANTARA) - Tiga korban pencurian kendaraan bermotor (curanmor) membagikan kisah yang dialami dalam Forum Grup Diskusi (FGD) “Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan” yang digelar di Suara Surabaya Hall, Jawa Timur.
Salah satu korban, Verawati, pemilik rumah kos di kawasan Dukuh Kupang Timur, Surabaya, mengaku kehilangan dua sepeda motor Honda Beat milik penghuni kos beberapa waktu lalu, sekitar pukul 04.00 WIB.
“Saya pertama kali lapor ke Suara Surabaya karena sering dengar laporan kehilangan di radio. Setelah itu diarahkan untuk lapor ke polisi,” kata Verawati dalam forum tersebut.
Dua pekan setelah kejadian, ia melihat informasi di media sosial bahwa pelaku curanmor yang sama ditangkap di wilayah Sukolilo.
Akhirnya, ia meminta penghuni kosnya mendatangi Polsek Sukolilo karena pelaku ditangkap petugas dari wilayah tersebut. Meski pelat nomor sepeda motor ditemukan, barang bukti kendaraan sudah tidak ada.
Lebih lanjut, pengalaman serupa dialami Nur Mahmuda, penghuni kos di kawasan Dinoyo, Surabaya, yang baru sebulan menempati indekos tersebut kehilangan motornya meski telah dikunci setang dan pagar juga dalam kondisi terkunci.
“Pulang kerja sekitar pukul setengah lima sore. Baru tahu motor hilang keesokan harinya jam enam pagi. Sayangnya, CCTV kos rusak,” kata Nur.
Setelah kehilangan, ia langsung melapor ke Polsek Tegalsari, namun karena petugas yang menangani sedang libur piket, ia diminta datang kembali di hari lain dan hingga kini, motornya belum ditemukan.
Selain itu, korban ketiga, seorang warga Bulak Jaya, bernama Ubaidillah, mengaku kehilangan sepeda motornya saat ditinggal sholat Jumat di kawasan Masjid Bulak Sari.
“Kendaraan dalam kondisi dikunci setang ke kanan saat diparkir. Bahkan orangnya sempat ikut sholat tapi di luar, di gang sekitar masjid. Saat jamaah masih duduk tahiyat akhir, dia buru-buru keluar dan mencuri motor saya,” ujarnya.
Usai kejadian, ia langsung melapor ke Polsek Semampir, namun hingga kini belum ada kabar terkait kendaraan miliknya itu.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Suara Surabaya Media Eddy Prastyo mengungkapkan sebanyak 529 sepeda motor dilaporkan hilang selama periode Maret hingga Mei 2025 di wilayah Surabaya Raya, yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
“Kalau dirata-rata, ada lima sepeda motor hilang setiap hari di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik,” kata Eddy.
Menurut dia, pada Maret 2025 tercatat sebanyak 141 kasus curanmor, meningkat 37,5 persen menjadi 194 kasus pada April dan stagnan pada angka yang sama di Mei.
Ia menyebut, meskipun malam hari tetap menjadi waktu paling rawan, tren pencurian di siang hari juga meningkat, dari 20 kendaraan pada Maret menjadi 37 kendaraan pada Mei 2025.
“Lokasi paling rawan adalah rumah dan rumah kos, mencakup 37 hingga 39 persen dari total kasus. Disusul tempat umum seperti warung, kafe, hingga toko,” ujarnya.
Adapun modus pencurian sangat beragam, mulai dari dibawa kabur oleh orang yang baru dikenal, hingga karena kelalaian pemilik yang lupa mencabut kunci kendaraan.
Tiga korban curanmor Surabaya berbagi kisah dalam FGD "Wawasan Series"
Rabu, 4 Juni 2025 15:14 WIB

Sejumlah peserta mengikuti FGD "Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan" di Suara Surabaya Hall, Surabaya, Rabu (4/6/2025). (ANTARA/HO-Suara Surabaya)
Saya pertama kali lapor ke Suara Surabaya