Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur mengadakan program Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai salah satu upaya stabilisasi harga pangan, seiring dengan adanya kenaikan permintaan masyarakat dalam momentum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun Sumini di Madiun, Kamis mengatakan kegiatan GPM ini merupakan agenda rutin bulanan yang intensitasnya ditingkatkan menjelang hari besar keagamaan.
"GPM rutin kita laksanakan tiap bulan, yang kali ini ditingkatkan intensitas karena momen Hari Raya Idul Adha. GPM ini menggandeng pihak Bulog setempat dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI)," ujar Sumini.
Melalui kegiatan GPM, pemkot, Bulog, dan PPI menyediakan berbagai kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau. Diantaranya beras, gula pasir, Minyakita, telur ayam ras serta bawang merah yang saat ini harganya sedang naik.
Adapun harga bawang merah di pasaran saat ini mencapai kisaran Rp40.000 hingga Rp45.000 per kilogram. Namun, di program GPM warga bisa mendapatkan bawang merah dengan harga lebih terjangkau, yakni Rp32.000 per kilogram.
"Kita jual per setengah kilogram, dan kita batasi pembelian maksimal setengah kilogram per orang untuk mencegah penyelewengan," katanya.
Sumini menjelaskan bahwa GPM bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha yang biasanya disertai kenaikan harga bahan pokok.
"Kenaikan harga memang ada, tapi masih tergolong normal. Dengan GPM ini, harapannya bisa membantu masyarakat mendapat bahan pokok dengan harga lebih terjangkau," kata dia.
Sesuai rencana, GPM dilaksanakan pada 15–16 Mei 2025 di Lapangan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo. Sebelumnya, kegiatan serupa juga digelar di Kecamatan Kartoharjo dan Taman.
Sementara, warga Kota Madiun, utamanya di Kelurahan Nambangan Kidul, menyambut antusias kegiatan tersebut karena bisa berbelanja bahan pangan dengan harga lebih terjangkau.