Surabaya - Komunitas Tolong Menolong (KTM) akhirnya "membebaskan" ijazah milik tiga siswi SMK Mahardhika, Barata Jaya, Surabaya, yakni Rizky Maulidiyah, Dea Intan Juniartha dan Dita Eriyanti, yang sempat "ditahan" sekolah, karena ketiganya masih memiliki tunggakan pembayaran. "Akhirnya, pihak SMK Mahardhika menggratiskan tunggakan ketiga siswi yang belum terbayar itu," kata koordinator KTM Daniel L Rorong saat mendampingi Dea dan Dita menemui kepala sekolah setempat, Rabu. Dengan mengenakan pakaian bebas, dua dari tiga siswi yang mengambil bidang studi Teknologi Informasi dan Komunikasi itu langsung ditemui Kepala Sekolah Drs Rachmad Wibowo dan Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum Muhdi Khoirudin MPd. Awalnya, Dea dan Dita bersama Daniel L Rorong sempat menemui kasir sekolah, tapi "ditolak¿ dengan alasan disuruh menghadap kepala sekolah. "Padahal, kami sudah membawa uang untuk membayar tunggakan Dea dan Dita," kata Daniel L Rorong. Setelah menemui sang kepsek dan berdiskusi tentang permasalahan yang sebenarnya, akhirnya ada titik temu. Pihak sekolah membebaskan tunggakan dari kedua siswa tak mampu dengan membawa pulang ijazahnya tanpa dibebani biaya apapun alias gratis. "Syaratnya, mereka membawa kartu keluarga miskin (gakin) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)," kata Rachmad. Dita yang datang bersama ayandahnya Eriawanto kebetulan membawa persyaratan yang diperlukan, sedangkan Dea harus pulang terlebih dahulu, karena persyaratannya tertinggal di rumah. Setelah pihak sekolah memfotokopi kartu gakin milik Dita dan SKTM milik Dea, kedua siswa tersebut dapat membawa pulang ijazah serta Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional. Suasana haru terlihat ketika sang kepsek menyerahkan langsung ijazah yang mereka idam-idamkan, bahkan Dea dan Dita saling berpelukan sambil menangis saat ijazah sudah ada ditangan. Keharuan tak berhenti sampai disitu, karena koordinator KTM Daniel L Rorong menyerahkan donasi dari KTM yang dihimpun lewat BB. "Donasi ini bisa kalian gunakan keperluan melamar pekerjaan, membeli pakaian layak," katanya. Setelah "menebus" ijazah Rizky Maulidiyah sehari sebelumnya, Daniel pun mengampanyekan donasi untuk membantu tunggakan Dea yang belum terbayar sekitar Rp1,3 juta dan Dita sendiri masih ada tunggakan sekitar Rp2 juta. Tidak hanya menggratiskan tunggakan Dea dan Dita, namun pihak sekolah akhirnya mengembalikan pembayaran dari Rizky Maulidiyah sebesar Rp415 ribu yang diterima Daniel, koordinator KTM. Sementara Kepala Sekolah SMK Mahardhika Drs Rachmad Wibowo berjanji akan membenahi sistem manajemen internal. (*)
KTM "Bebaskan" Ijazah Siswi SMK Mahardhika Surabaya
Kamis, 19 Juli 2012 5:14 WIB