Malang Raya (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur berkomitmen mengenalkan kesenian Topeng Panji dengan menyasar segmen anak-anak muda, sebagai upaya melestarikan budaya lokal.
Kepala Disbudpar Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari dalam sesi konferensi pers di Taman Krida Budaya di Kota Malang, Minggu, mengatakan kesenian Topeng Panji masih eksis hingga saat ini tetapi sedikit anak muda mengetahui keberadaan sebagai salah satu budaya Jawa Timur.
"Kami ingin memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya anak muda, generasi Z bahwa Jawa Timur punya kesenian yang namanya Topeng Panji. Senimannya pun ada," katanya.
Sebagai bentuk pengenalan kepada anak muda, pihaknya berkolaborasi dengan Sanggar Seni Topeng Asmorobangun menyelenggarakan pentas bertajuk "Panji Laras".
Melalui pergelaran tersebut, pihaknya bersama sanggar seni itu ingin menginformasikan kepada anak muda bahwa kesenian Topeng Panji tidak hanya berkutat pada sisi kreatif dan estetika, akan tetapi juga nilai seputar kehidupan, seperti etika.
Nilai itu, katanya, cermin suatu relevansi yang tetap ada hingga zaman modern ini, sehingga bisa dijadikan teladan bagi anak-anak muda.
"Target tahun ini Topeng Panji sudah bisa secara masif dikenal dan melekat di hati masyarakat Jawa Timur. Kemungkinan periode selanjutnya akan mendatangkan sanggar lainnya, karena sekiranya ada 12 sanggar Topeng Panji," kata dia.
Evy juga berharap, langkah ini pada akhirnya mampu memperkuat nama kesenian Jawa Timur, khususnya Topeng Panji, di mata dunia.
"Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Jawa Timur memiliki kesenian yang luar biasa indah dan sedikit demi sedikit Topeng Panji akan mendunia," ujarnya.
Ketua Pelaksana Pertunjukan "Panji Laras" dan Pengayom Sanggar Topeng Panji Asmoro Bangun Suroso mengatakan pergelaran seni bentuk edukasi bagi anak-anak, terkait dengan norma dan kebersamaan.
"Kami ingin memberitahukan bahwa di dalam sebuah kesenian juga ada aturan yang tidak boleh sembarangan dilakukan, ada ritualnya. Lalu, ritual itu saling terhubung satu dan menyatukan antar-pemain, semuanya tidak bisa berdiri sendiri," ujarnya.
Dia menyebut secara garis besar pertunjukan Panji Laras memiliki nilai, antara lain tentang kesetiaan, perjuangan, pencarian jati diri, dan ketulusan.
"Idenya karena Panji Laras tokoh anak yang bisa menjadi contoh untuk menjadi seseorang yang luar biasa dengan melewati perjuangan di dalam kesendirian di hutan sampai bisa bertemu ayahnya," kata dia.