Surabaya (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menggelar sendratari "Rebillion In Wilwatikta: Urban Youth 2025" yang mengangkat sosok istri dari Raden Wijaya, pendiri Majapahit, yakni Dyah Gayatri dengan teknologi pertunjukan modern.
Art Director Urban Youth 2025 Abing Santoso mengatakan, pertunjukan yang digelar pada Jumat (20/6) malam di Gedung Cak Durasim, Surabaya, menyajikan kisah sejarah dalam format yang lebih dekat dengan generasi muda.
“Generasi muda, khususnya milenial dan zelenial yang menuju generasi Alpha, perlu dikenalkan pada tokoh sejarah lewat medium yang dekat dengan keseharian mereka. Secara visual, pertunjukan ini dikemas kekinian menggunakan LED, pencahayaan, 3D, serta koreografi dan musik kontemporer,” ujar Abing, saat ditemui di sela latihan di Gedung Cak Durasim Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan, sebanyak 67 seniman terlibat dalam pertunjukan ini, 90 persen di antaranya merupakan anak muda dari Surabaya, khususnya mahasiswa STKW.
Sementara sisanya, kata dia, adalah seniman senior, termasuk dosen dari ISI Surakarta yang membawa serta mahasiswa bimbingannya.
Abing menambahkan, pertunjukan ini berbeda dari sendratari konvensional karena mengusung format hiburan yang atraktif dan interaktif.
Bahkan, kata Abing, dialog dilakukan secara langsung (live), bukan rekaman atau dubbing seperti yang umum dilakukan pada pertunjukan serupa.
“Kami tidak hanya ingin menampilkan budaya masa lalu, tetapi membawanya ke masa depan. Sekitar 75 persen elemen pertunjukan ditarik ke kekinian, sementara 25 persennya menjaga pilar tradisi,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, cerita dalam pertunjukan tersebut tetap merujuk pada naskah-naskah sejarah, yang kemudian dikembangkan secara kreatif.
Unsur busana, misalnya, mengacu pada motif khas Majapahit mulai dari bagian kaki hingga kepala, agar kekayaan nilai lokal tetap terasa di tengah kemasan visual modern.
“Kenapa ini penting, karena baru kali ini di Jawa Timur ada pertunjukan budaya yang benar-benar lengkap: visualnya kuat, musikalnya modern, teatrikalnya hidup. Ini bukan sekadar tontonan, tapi pengalaman budaya,” ujarnya.
Ke depan, pihaknya juga akan menampilkan pementasan yamg lebih spektakuler dan besar dari Urban Youth 2025.