Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mempersiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan sebagai langkah gerak cepat mencegah korban saat "flushing" dilakukan di Bendungan Wlingi dan Lodoyo, Kabupaten Blitar.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan flushing berdampak pada peningkatan volume, debit, dan kekeruhan air Sungai Brantas. Hal ini juga harus diwaspadai oleh masyarakat sebab ketika flushing biasanya masyarakat antusias mencari ikan tapi kurang memperhatikan keselamatannya.
"Kami imbau masyarakat untuk waspada. Ini untuk menghindari hal-hal yang berbahaya. Mengantisipasi ini BPBD telah menyiapkan berbagai peralatan yang diperlukan," katanya di Kediri, Minggu.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sekitar Sungai Brantas, sebagai upaya mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia juga sudah meninjau secara langsung kesiapan dalam menghadapi flushing yang dilakukan di Bendungan Wlingi dan Lodoyo, Kabupaten Blitar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri sudah menyiapkan tim dan perlengkapan saat flushing.
Kalaksa BPBD Kota Kediri Joko Arianto menjelaskan tentang titik rawan yang harus diwaspadai karena banyaknya masyarakat yang mencari ikan di lokasi tersebut, yakni di sekitar Jembatan Lama, belakang Ramayana, belakang Masjid Agung, dan sekitar Semampir.
BPBD, kata dia, juga menyiagakan 12 personel, yang terdiri dari TNI ada enam personel serta gabungan PMI dan Baznas Kota Kediri yang nantinya akan menyisir area rawan saat aliran flushing sampai di wilayah Kota Kediri.
"Kami juga sudah memberi imbauan kepada masyarakat dan penyedia jasa penyeberangan agar menghentikan aktivitas apabila mulai terjadi kenaikan debit air. Kami juga sediakan posko di sini selama flushing berlangsung," kata dia.
Perum Jasa Tirta (PJT) I melakukan flushing di Bendungan Wlingi dan Lodoyo, Kabupaten Blitar, dengan tujuan untuk mengurangi sedimentasi (endapan lumpur atau sedimen) sehingga daya tampung lebih maksimal.
Kegiatan flushing ini dilakukan selama satu pekan yakni 27 April 2025 hingga 3 Mei 2025. Dalam realisasinya, pintu air di Bendungan Wlingi dan Lodoyo, Kabupaten Blitar dibuka semua dan bertahap sehingga flushing bisa lebih optimal.