Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur sebut program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh pemerintah pusat tak memberikan dampak pada jumlah murid baru di sekolah umum, khususnya swasta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana di Kota Malang, Kamis, mengatakan segmentasi murid yang berhak menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat adalah anak-anak dari kelompok keluarga dengan status miskin ekstrem.
"Sekolah Rakyat bukan berarti mengurangi jatah murid (sekolah swasta) karena ini dikhususkan bagi anak dari keluarga yang ada di kategori miskin ekstrem," kata Suwarjana.
Adanya kategorisasi murid yang berhak bersekolah di Sekolah Rakyat ini disebutnya tak perlu membuat setiap kepala sekolah swasta khawatir akan kekurangan pelajar.
Secara garis besar mekanisme penerimaan murid di Sekolah Rakyat adalah dengan mengacu pada data di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang yang berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Melalui data itu, nantinya Dinsos-P3AP2KB akan melakukan verifikasi ulang guna keakuratan penerima manfaat program Sekolah Rakyat.
Disdikbud Kota Malang telah memproyeksikan jenjang pendidikan yang akan terlebih dahulu dibuka adalah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Setiap jenjang pendidikan tersebut nantinya memiliki antara dua sampai tiga rombongan belajar atau rombel.
Soal penerapan rombel yang diterapkan masih akan dilakukan pembahasan lanjutan dengan pemerintah pusat.
"Tapi seperti bagaimana itu penerapannya kami masih belum tahu karena belum duduk bersama dengan pemerintah pusat untuk juknisnya," ucapnya.
Terkait pendirian Sekolah Rakyat, dia mengatakan lokasi yang dimungkinkan, yakni menggunakan bangunan Politeknik Kota Malang (Poltekkom), di Kecamatan Kedungkandang.
"Mulai kemarin pengukuran lokasi baik yang asrama maupun calon gedung sekolahnya. Di Poltekkom asramanya kami sudah punya di depan Rusunawa," ujar dia.
Sekolah Rakyat merupakan program dari pemerintah pusat yang digagas untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Biaya pendidikan pada program itu sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat, seperti dari makan, asrama, seragam, dan perlengkapan sekolah.
Program Sekolah Rakyat ini mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA dengan konsep boarding school atau sekolah berasrama.