Surabaya (ANTARA) - PT BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jatim mendukung tiga mitra UMKM binaannya berhasil menembus pasar Indonesia timur khususnya Maluku melalui misi dagang yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Misi dagang ini bukan sekadar perjalanan bisnis melainkan perjalanan pemberdayaan,” kata Plt. Direktur Utama Bank UMKM Jatim Irwan Eka Wijaya di Surabaya, Kamis.
Irwan mengatakan misi dagang ini sebagai jembatan untuk mempertemukan pelaku usaha dari Jatim dengan calon pembeli potensial dari kawasan timur Indonesia.
Kegiatan tersebut mengusung skema government to business (G2B) dan business to business (B2B) yang mampu membuka pasar baru serta memperluas jaringan distribusi produk-produk unggulan Jawa Timur.
“Kami percaya saat UMKM diberi akses ke pasar baru bukan hanya bisnisnya yang tumbuh tetapi juga martabat dan semangat pelakunya,” katanya.
Sementara itu, ketiga mitra binaan yang ikut dalam misi dagang ini adalah Zyllan Leather asal Sidoarjo, Yumi Snack asal Blitar, dan Kampoeng Melon The Pradah.
Zyllan Leather merupakan industri rumahan yang dirintis oleh pasangan David Iswaluddin dan Ritnawati dari sebuah bengkel kecil yang memproduksi sepatu, tas, dan dompet bermotif dari kulit.
Zyllan Leather adalah penerima Program Kredit Sejahtera (Prokesra) yakni salah satu produk unggulan Bank UMKM Jatim yang memberikan pembiayaan ringan serta pendampingan untuk pelaku usaha mikro agar naik kelas.
Misi dagang ini menghasilkan potensi pembelian dalam jangka panjang bagi Zyllan Leather dan bahkan pemiliknya diminta memberi pelatihan produksi sepatu dan tas dari kulit untuk UMKM Maluku.
Selanjutnya, untuk mitra binaan Bank UMKM Yumi Snack membawa berbagai jenis keripik hasil produksi rumahan milik Tarmini yang juga merupakan penerima Prokesra dengan bunga hanya 3 persen dan plafon hingga Rp50 juta.
Kemudian untuk Kampoeng Melon The Pradah yang dikelola Suyanto mengusung pertanian modern berbasis green house dan pemupukan sistemik sehingga mampu menghasilkan melon berkualitas ekspor.
Suyanto adalah penerima Produk Kredit Petani Jawa Timur (PKPJ) Bank UMKM yaitu skema pembiayaan khusus petani produktif dengan bunga ringan 6 persen per tahun dan pembayaran yang fleksibel karena bisa setelah panen serta tanpa cicilan bulanan
"PKPJ membantu saya membangun green house. Kalau hanya mengandalkan dana pribadi mungkin butuh waktu bertahun-tahun," ujar Suyanto.
Sebagai informasi, misi dagang dan investasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Maluku pada 2025 mencatat nilai transaksi sementara lebih dari Rp450,6 miliar.