Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur melibatkan komunitas seni di kota ini dalam realisasi program Kediri City Tourism (D’CITO), sebagai upaya menggali dan melestarikan potensi daerah sehingga sektor pariwisata bisa lebih dikembangkan lagi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri Chevy Ning Suyudi mengemukakan sebagai kota dengan potensi pariwisata yang besar, Pemerintah Kota Kediri selalu berupaya untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki, salah satunya melalui penyusunan dokumen perumusan konsep D’CITO sehingga mengajak serta komunitas seni membahasnya.
"Tentunya melalui forum ini akan dihasilkan rekomendasi kebijakan berbasis strategis bagi kepala daerah untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kota Kediri yang berkelanjutan,” katanya di Kediri, Rabu.
Ia menambahkan, pencetusan D’CITO ini selaras dengan sapta cita atau tujuh program unggulan Wali Kota Kediri untuk mendukung realisasi visi Kediri MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, Ngangeni) yang diharapkan dapat bermuara pada struktur perekonomian lokal.
Forum Group Discussion (FGD) tersebut berlangsung selama dua hari, Rabu (23/4) dan Kamis (24/4) di ruang rapat Bappeda Kota Kediri dan Ruang Kilisuci Pemkot Kediri.
FGD tersebut terbagi ke dalam empat klaster dan berlangsung secara terpisah, antara lain kebudayaan dan kesenian, ekonomi kreatif, infrastruktur dan fasilitas pariwisata serta komunitas dan pemberdayaan masyarakat.
Pada klaster kebudayaan dan kesenian, peserta FGD terdiri atas Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Kediri, komunitas seni Kota Kediri, serta akademisi dari UGM Yogyakarta dan UNP Kediri.
Chevy menjelaskan pemkot menyediakan wadah bagi komunitas seni dan pihak eksternal dalam menuangkan gagasan dan konsep pengembangan pariwisata perkotaan.
Ia berharap, melalui forum ini dapat teridentifikasi peluang dan tantangan utama dalam pengembangan pariwisata di Kota Kediri, serta dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pemangku kebijakan terkait dalam mengembangkan pariwisata perkotaan.
Ketua Komunitas Reog Kediri Agus berharap Pemerintah Kota Kediri dapat menangani kendala-kendala yang dialami seniman, seperti minimnya kesempatan untuk tampil serta perlunya perbaikan infrastruktur pendukung.