Dindik Kabupaten Kediri Rencanakan Tambah SMK
Kamis, 5 Juli 2012 11:05 WIB
Kediri - Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berencana menambah pendirian sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan harapan bisa menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan kerja.
Kepala Bidang Pendidikan SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Darmadi, Kamis mengemukakan, saat ini jumlah SMK di kabupaten masih tiga, yaitu di Kecamatan Ngasem, Plosoklaten, dan Kras.
"Kami upayakan untuk pendirian SMK di barat sungai. Sampai saat ini, yang sudah dibangun masih di wilayah kabupaten sebelah timur sungai," ucapnya.
Ia mengatakan, peminat yang ingin masuk ke SMK sangat tinggi. Hal itu dilihat dari animo pendaftar yang jumlahnya ternyata melebihi pagu yang ditetapkan oleh pihak sekolah.
Di SMK Kras misalnya, pagu di sekolah itu hanya 150 kursi saja, tapi yang mendaftar ternyata sampai 400 anak. Di SMK Ngasem, jumlah pendaftar mencapai 1.600 anak, padahal pagunya hanya 315 anak saja, begitu juga di SMK Plosoklaten, yang mendaftar hanya 800 kursi, padahal kuotanya jauh di bawah itu.
Pihaknya mengungkapkan, saat ini pemerintah sudah melakukan survei untuk lokasi pendirian SMK yang rencananya didirikan di barat sungai itu. Sayangnya, ia enggan untuk mengungkapkan, dan hanya menyebut sedang dalam pengajuan ke pemerintah pusat.
"Yang dibutuhkan adalah masalah tanah. Kalau itu sudah selesai, untuk pembangunan serta kelengkapan ditanggung oleh pemerintah pusat," ucapnya.
Ia juga mengatakan, idealnya untuk pendirian SMK adalah satu kecamatan satu. Di Kabupaten Kediri terdapat 26 kecamatan, namun sampai saat ini masih terdapat tiga SMK. Sementara, untuk jumlah sekolah tingkat SMA baik negeri maupun swasta di Kediri melimpah.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kediri Dina Kurniawati mengatakan pemerintah harus berupaya untuk memajukan pendidikan di kabupaten. Selain menambah jumlah sekolah, seperti SMK, dinas terkait juga harus memerhatikan kualitas pendidikan.
"Kualitas pendidikan harus menjadi prioritas. Bukan hanya masalah fisik yang diperhatikan," kata dewan yang berangkat dari PKS itu.(*)