Madiun (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun, Jawa Timur mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat pada tahun 2024 sebesar Rp7,2 miliar yang sebagian besar digunakan untuk rehabilitasi gedung sekolah.
"Tahun ini, total DAK di kami ada Rp7,2 miliar. Rinciannya, Rp5,8 miliar untuk SMPN 5 dan Rp1,4 miliar dibagi ke 3 SDN," ujar Kasi Pengelolaan Sarpras PAUD dan PNF, SD, SMP, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun Sugiyanta di Madiun, Senin.
Adapun 3 SDN tersebut yaitu SDN Manisrejo, SDN 03 Nambangan Kidul, dan SDN 01 Winongo, ketiganya mendapat dana untuk rehabilitasi atap, kecuali SDN 01 Winongo yang dapat dana untuk pembangunan laboratorium. "Seluruh pekerjaan telah selesai dilakukan," katanya.
Sedangkan, untuk SMPN 5 pembangunannya sesuai dengan "master plan" yaitu untuk bangunan 3 lantai dan membangun halaman tengah sekolah.
"Saat ini pembangunan sedang berlangsung dengan progresnya sekitar 20 persen dan ditarget selesai akhir tahun. Karena itu, kegiatan pembelajaran SMPN 5 sementara dipindahkan ke SDN 01 Pangongangan," jelasnya.
Selain DAK, Pemkot Madiun juga mengucurkan anggaran melalui APBD setempat untuk rehabilitasi bangunan sekolah. Yakni, di SDN 02 Klegen dan SDN Rejomulyo yang dilakukan bongkar total karena bangunan sudah lama dan tidak layak pakai. Juga, menambah halaman terbuka di SDN Rejomulyo.
Kemudian, pembangunan kawasan integrasi SMPN 1, SMPN 3, dan SMPN 13. Juga, rehabilitasi atap, ruang TU, dan ruang Waka di SMPN 13.
"Total anggaran melalui APBD Kota Madiun sekitar Rp5 miliar. Saat ini masih proses pembangunan. Yang jelas tahun ini juga harus selesai," kata dia.
Menurut Sugiyanta, rehabilitasi gedung sekolah perlu dilakukan karena sebagian besar telah berusia tua, juga sekaligus upaya menata sekolah sesuai standar pendidikan sehat agar KBM lebih nyaman.
"Pengajuan rehabilitasi dilakukan oleh masing-masing sekolah. Lalu, kami urutkan sesuai prioritas pembangunan," katanya.