Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mencatat capaian retribusi pasar sebesar Rp1,2 miliar pada triwulan pertama 2025, atau 26,7 persen dari target tahunan senilai Rp4,6 miliar.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tulungagung, Yusantoso, Minggu mengungkapkan, capaian tersebut menunjukkan tren positif penerimaan daerah dari sektor pasar.
"Triwulan pertama ini capaian kita sangat memuaskan, yakni Rp1,2 miliar atau 26,7 persen dari target tahunan," kata Yusantoso.
Ia menjelaskan, retribusi pasar diperoleh dari empat komponen, yakni pelayanan pasar, persampahan, toko/grosir, dan parkir.
Komponen parkir tidak hanya mencakup kendaraan yang terparkir, tetapi juga kendaraan yang keluar-masuk mengangkut barang.
Secara rinci, retribusi pelayanan pasar menyumbang Rp893 juta, persampahan Rp140 juta, parkir Rp139 juta, dan toko/grosir Rp59,6 juta.
"Pelayanan pasar menjadi penyumbang terbesar karena beberapa jenis retribusi dikelompokkan ke dalam komponen ini," ujarnya.
Dari 31 pasar yang dikelola pemkab, Pasar Ngemplak menjadi penyumbang retribusi terbesar dengan capaian Rp709 juta per tahun dari sektor pelayanan pasar.
Sedangkan penyumbang terendah adalah Pasar Mulyosari dengan potensi retribusi hanya Rp4,8 juta per tahun karena jumlah pedagang yang minim.
"Pasar Mulyosari hanya dihuni tiga pedagang yang masih bertahan," ucap Yusantoso.
Melihat capaian saat ini, Disperindag optimistis target retribusi pasar tahun ini dapat tercapai bahkan terlampaui.