Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak elemen mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus untuk bersinergi membangun Jatim dalam bingkai menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Seluruh pergerakan Cipayung Plus adalah gerakan demokrasi yang harus tetap berada di koridor menjaga keutuhan NKRI. Mari bersatu padu, bersinergi membangun Jawa Timur," ujar Khofifah saat tasyakuran Hari Lahir (Harlah) ke-65 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Surabaya, Jumat.
Khofifah menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan guna membangun sinergitas.
Menurut dia, sinergi menjadi kunci dalam menciptakan stabilitas dan keamanan wilayah, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya minat investasi.
"Investor melihat apakah suatu daerah stabil dan aman secara politik. Maka, sinergi membangun kesepahaman dalam perbedaan menjadi sangat penting," ucap mantan Menteri Sosial itu.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka ruang seluas-luasnya bagi kader PMII dan Cipayung Plus untuk berdiskusi dan menyusun program bersama dengan dinas-dinas terkait demi kemaslahatan masyarakat.
"Ibu kota negara secara de jure memang berpindah ke Kalimantan Timur, tapi Insya Allah secara de facto ada di Jawa Timur. Ini peluang yang harus ditangkap bersama," katanya.
Ia juga mengisahkan perjalanan awalnya di dunia organisasi, khususnya saat menjadi perempuan pertama yang menjabat Ketua Cabang PMII di Surabaya. Menurut dia, pengalaman di PMII menjadi wadah dalam mengasah kepemimpinan.
"Cipayung Plus, khususnya PMII, adalah tempat menggodok dan mengasah leadership saya. Dulu menjadi Ketua Cabang perempuan itu tidak mudah, dan saya mungkin jadi trial pertama," ujarnya.
Khofifah juga berpesan agar para kader organisasi mahasiswa menjunjung tinggi nilai kebijaksanaan (wisdom) dalam berpolitik dan berdemokrasi, dengan meneladani sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Kalau kita merasa paling benar sendiri, paling tahu segalanya, maka kita bisa hancur. Proses demokrasi butuh wisdom," katanya.
Sementara itu, Ketua PKC PMII Jawa Timur Baijuri berharap kader-kader PMII dapat meneladani kiprah Khofifah dalam memimpin dan berkontribusi di tingkat nasional.
"Bu Khofifah adalah kader PMII perempuan pertama yang menjadi Gubernur. Ini harus menjadi teladan bagi kami," ujarnya.