Surabaya, Jatim (ANTARA) - Komisi VI DPR RI mendukung PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) mewujudkan swasembada gula nasional demi kesejahteraan masyarakat.
"Kesinambungan inovasi dalam pengembangan industri berbasis komoditas perkebunan terutama untuk menunjang energi baru terbarukan menjadi sangat penting," kata Ketua Komisi VI DPR Anggia Erma Rini di Surabaya, Jatim, Rabu.
Anggia beserta rombongan hari ini mengunjungi SGN dalam rangka menyoroti pentingnya pengawasan pelaksanaan anggaran dan investasi negara di sektor strategis.
Anggia mengatakan pihaknya mendukung penuh langkah PTPN dalam mengembangkan bioetanol dari tebu serta diversifikasi produk sawit menjadi biogas, bioenergi, biodiesel, hingga sustainable aviation fuel (SAF).
Ia berharap upaya ini mampu mempercepat terwujudnya kemandirian pangan nasional khususnya swasembada gula, sehingga secara bertahap menghentikan ketergantungan terhadap impor.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani dalam rapat bersama Komisi VI DPR menyatakan transformasi besar PTPN Group telah menunjukkan hasil signifikan.
Transformasi ini dilakukan melalui integrasi struktur menjadi entitas holding dan tiga subholding sebagaimana tertuang dalam Permenko No 21 Tahun 2022 dan Perpres No 40 Tahun 2023.
Ghani menyebutkan pada tahun lalu, PTPN Group mencatatkan laba sebesar Rp3,26 triliun dengan komoditas utama seperti sawit dan tebu menjadi penyumbang keuntungan terbesar.
Sementara itu, SGN kini mengelola empat dari sepuluh pabrik gula dengan rendemen tertinggi di Indonesia yaitu PG Modjopanggoong, PG Pradjekan, PG Ngadiredjo, dan PG Wonolangan.
Direktur Utama SGN Mahmudi menargetkan produksi gula untuk tahun ini mencapai 1,01 juta ton dengan produktivitas tebu rata-rata sebesar 73,24 ton per hektare.
Untuk mewujudkan target itu, SGN menjalankan berbagai program strategis mulai dari percepatan bongkar ratoon, penataan organisasi petani tebu, digitalisasi ekosistem tebu rakyat, hingga pelepasan varietas unggul baru.
SGN juga meluncurkan program inkubasi Agripreneur Tebu sebagai bagian dari penguatan kapasitas petani dan regenerasi pelaku usaha sektor tebu.
Selain itu, SGN melakukan kolaborasi salah satunya dengan Perhutani melalui program agroforestry untuk penambahan luas areal tanam tebu sehingga mendukung produktivitas gula.