Banyuwangi (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming panen dan tanam tebu di kebun tebu Jolondoro, Banyuwangi, Senin, dan menyatakan siap untuk mewujudkan swasembada gula nasional dari Jawa Timur.
"Dan jika nasional bertekad swasembada gula, maka dengan optimisme produktivitas yang tinggi setiap tahunnya, kami nyatakan Jatim siap untuk mewujudkan swasembada gula nasional dari Jatim," katanya.
Dalam kunjungan Wapres Gibran ke Banyuwangi, didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani serta perwakilan petani, panen tebu juga dirangkai dengan kegiatan penanaman tebu bersama sebagai langkah menjaga keberlanjutan produksi.
Gubernur Khofifah menyampaikan kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung program swasembada pangan khususnya gula.
"Alhamdulillah hari ini kami mendampingi Bapak Wapres, Bapak Mentan dan seluruh stakeholder bisa memanen sekaligus menanam kembali tebu di kebun tebu Jolondoro. Ini menegaskan komitmen kami bersama untuk menjadikan Jatim sebagai pionir swasembada gula dan pelopor ketahanan pangan nasional," kata Khofifah.
Kebun Jolondoro memiliki luas lahan 405 hektare dengan target produktivitas tebu rata-rata 106 ton per hektare, dan di kebun tebu ini menanam dua varietas tebu unggulan, yakni BL dan HMW, yang terkenal memiliki potensi hasil tinggi serta adaptasi lingkungan yang baik.
Khofifah menyebutkan, tingginya produktivitas di kebun tebu Jolondoro menjadi salah satu pengungkit dalam menjaga dominasi Jatim sebagai sentra produksi gula nasional.
"Kami optimistis produktivitas tebu Jatim tahun ini akan lebih tinggi dan mampu melampaui target," katanya.
Menurut Khofifah, selain padi, salah satu kekuatan terbesar Jatim sebagai lumbung pangan nasional adalah dari komoditas tebu.
Data tahun 2024, produksi tebu di Jatim yang digiling di pabrik gula mencapai 16,69 juta ton dari total 238.135,6 hektare lahan tebu.
Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1.278.923 ton gula kristal putih dengan rata-rata rendemen 7,58 persen, sedangkan produksi gula nasional di tahun 2024 adalah sebanyak 2.465.514 ton.
Sementara untuk kebutuhan gula Jawa Timur sendiri per tahun mencapai 281.397 ton, artinya Jatim surplus gula sebesar 997.526 ton.
"Artinya, kontribusi Jatim bagi pasokan gula nasional stabil di kisaran 50 persen setiap tahun, ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa swasembada gula akan dimulai dari Jatim," kata Khofifah.