Surabaya (ANTARA) - Trans Snow World Surabaya mencatat lonjakan jumlah pengunjung selama libur Lebaran 2025, dengan total kunjungan mencapai sekitar 2.400 orang sejak H+1 hingga H+4 Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Mulai hari kedua Lebaran, jumlah pengunjung mulai meningkat hingga 30–50 persen dari hari biasa, bahkan ada hari yang tembus hingga 700 orang," kata Branch Manager Trans Snow World Surabaya Fonny Wibowo saat ditemui di Surabaya, Sabtu.
Ia menyebutkan peningkatan tersebut berlangsung stabil hingga H+4, dengan rata-rata kunjungan 500–600 orang per hari.
Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan saat Ramadhan 1446 Hijriah yang sempat mencatat kunjungan di bawah 100 orang.
Menurut Fonny, daya tarik utama pengunjung datang dari berbagai wahana seperti snowtube, sledge, chairlift dan snowmoto, serta nuansa salju khas Jepang yang diusung Trans Snow World Surabaya.
“Khusus Lebaran ini, semua ikon kami mengenakan kostum bernuansa Islami seperti baju koko dan hijab, menyesuaikan suasana Idul Fitri,” ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi menarik pengunjung, pihaknya memberikan promo harga tiket sebesar Rp125.000 dari harga normal peak season Rp175.000, sebagai bentuk penyesuaian dengan daya beli masyarakat.
Selain wahana, program harian seperti Icon Parade yang digelar setiap pukul 16.00 WIB juga menjadi daya tarik tersendiri. Parade ini menampilkan karakter-karakter khas habitat salju, seperti polar bear, pinguin dan anjing husky.
Fonny menjelaskan, Trans Snow World juga menawarkan pengalaman edutainment, yakni penggabungan edukasi dan hiburan, melalui pelatihan ski dengan instruktur tersertifikasi, serta program fun science seperti membuat lava gunung salju, membuat es krim, hingga eksperimen api tangan yang aman.
"Kami ingin anak-anak dan remaja tidak hanya bermain, tapi juga mendapatkan pengalaman edukatif yang menyenangkan," katanya.
Ia menambahkan, suhu ruangan di area bermain berkisar antara tiga hingga delapan derajat Celsius, dengan durasi bermain standar selama dua jam. Tiket masuk mencakup peminjaman sepatu dan gelang waktu otomatis, namun perlengkapan seperti jaket hanya tersedia dalam bentuk penjualan.
Terkait keselamatan, pihaknya menerapkan sejumlah aturan seperti pendampingan wajib untuk anak di bawah 15 tahun, serta pembatasan untuk lansia, ibu hamil, dan penderita obesitas di wahana tertentu.
“Semua ini demi kenyamanan dan keamanan pengunjung selama menikmati wahana,” ucap Fonny.
Ke depan, pihaknya berencana menghadirkan wahana baru yang dijadwalkan meluncur tahun ini sebagai bentuk inovasi berkelanjutan.
“Kami ingin terus menghadirkan pengalaman berbeda bagi warga Surabaya dan sekitarnya,” tuturnya.
