Bojonegoro (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Jawa Timur akan meningkatkan layanan kesehatan melalui perubahan dari kelas B Pendidikan menjadi kelas A dengan pendampingan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
"Pemkab Bojonegoro ingin menaikkan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dari kelas B Pendidikan menjadi kelas A dengan pendampingan dari RSCM," kata wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah saat menerima kunjungan kerja Direktur RSCM Supriyanto Dharmoredjo di Bojonegoro, Sabtu.
Nurul menuturkan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Bojonegoro harus sesuai visi dan misi Pemkab Bojonegoro sehingga perlu inovasi rumah sakit dengan mengadopsi layanan kesehatan di rumah sakit daerah lain seperti RSCM.
"Pemkab Bojonegoro optimis akan tercapai, karena transformasi yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Bojonegoro," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Ani Pujiningrum menuturkan pada tahun lalu rumah sakit ini telah ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan yakni menjadi pusat pelayanan, pendidikan dan penelitian dibidang kesehatan (hospital based).
Transformasi RSUD, lanjut Ani, menjadi salah satu program prioritas Pemkab Bojonegoro untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif agar dapat mempercepat proses kesembuhan secara paripurna.
"Sehingga RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro berkomitmen berubah kelas B pendidikan menjadi kelas A dengan melaksanakan beberapa kegiatan," katanya.
Ani menjelaskan rumah sakit telah menyusun tim percepatan peningkatan kelas, melaksanakan uji banding ke RSUD Dr Iskak Tulungagung, dan menyusun self assessment pemenuhan persyaratan peningkatan kelas rumah sakit.
Proses penilaian rumah sakit secara obyektif dan jujur untuk peningkatan kelas rumah sakit pun diperlukan untuk pemenuhan jasa pelayanan, sumber daya manusia, bangunan dan sarana serta peralatan.
Selanjutnya, agar menjadi rumah sakit kelas A maka harus tersedia pelayanan medik subspesialis sehingga rumah sakit mendorong para dokter melanjutkan pendidikan dokter spesialis melalui beasiswa maupun mandiri.
"Standar bangunan dan sarana rumah sakit kelas A saat ini sudah 96,30 persen, tinggal ruangan Resperatory Intensive Care Unit (RICU) untuk pasien penyakit pernafasan yang wajib dipenuhi," katanya.
Direktur RSCM Supriyanto Dharmoredjo menambahkan, pihaknya siap berbagi dan membantu peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Bojonegoro melalui rumah sakit daerah menjadi kelas A.
"RSUD Bojonegoro punya potensi besar, luas rumah sakit yang luas dan adanya dokter spesialis, tinggal komitmen bersama untuk mewujudkannya," kata Supriyanto.