Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, membantah pelayan di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo di Jalan Veteran dan Dr. Wahidin yang dilakukan secara manual akibat sistem jaringan komputer diserang virus berbasis sistem operasi windows.
"Komputer di RSUD bukan diserang virus, tetapi kabel jaringan internet ada yang mencopot sehingga sistem jaringan komputer sempat mati," kata Bidang "E-Government" Dinas Kominfo Bojonegoro Alit S. Purnayoga, di Bojonegoro, Senin.
Ia membenarkan pencopotan kabel jaringan internet di RSUD itu, karena adanya kabar akan ada serangan dunia maya melalui internet yang bisa menyerang komputer, pekan ini.
Menurut dia, pelayanan di kedua RSUD milik pemkab itu sempat dilakukan secara manual, tetapi tidak berlangsung lama.
"Setelah teknisi melakukan pengecekan dan menancapkan kabel komputer maka jaringan internet normal lagi," jelas dia.
Ia sebelumnya mengimbau masyarakat pengguna internet untuk mewaspadai serangan dalam dunia maya berupa virus ke komputer dengan berbasis sistem operasi windows.
"Sesuai imbauan Kementerian Kominfo pengguna internet harus mewaspadai serangan dunia maya melalui jaringan internet karena bisa mengakibatkan serangan virus ke komputer
Menurut dia, serangan yang terjadi ke komputer bukan dari "hacker", seperti yang banyak diberitakan, tetapi serangan dunia maya berupa "malware/ransomware" yg diberi nama "wannacry" akan menyerang komputer dengan berbasis sistem operasi "windows".
"Virus itu merusak file di komputer , sehingga cukup berbahaya bisa mengakibatkan data komputer hilang apabila tidak diamankan," ujar dia.
Oleh karena itu, ia meminta pengguna internet di daerahnya dengan sistem komputer melakukan langkah antisipatif untuk mewaspadai serangan virus itu, dengan cara mencabut kabel "LAN/Wifi" untuk mengurangi risiko penyebaran melalui internet.
Seorang Karyawan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Nove Zain Wisuda membenarkan pelayanan di RSUD sempat teranggu karena sistem komputer mati, sehingga dilakukan secara manual.
"Tapi tidak lama pelayanan sudah normal lagi," ucapnya.
Hal senada disampaikan Teknisi Teknologi Informasi Dinas Kominfo Dedek bahwa kalau sistem jaringan komputer terserang virus berbasis windows, maka semua file komputer akan hilang.
"Tapi file masih bisa ditemukan, salah satu syaratnya harus membayar uang tebusan dengan membeli koin di internet," katanya. (*)