Bojonegoro, (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meminta rumah sakit (RS) swasta mencermati pemakaian vaksin agar tidak memanfaatkan vaksin palsu dalam memberikan vaksin kepada balita.
"Kami baru saja mengirimkan surat edaran (SE) dari Menteri Kesehatan kepada seluruh RS swasta di daerah kami terkait peredaran vaksin palsu," kata Kepala Dinkes Bojonegoro Sunhadi, di Bojonegoro, Kamis.
Ia mengaku baru saja memperoleh SE Menteri Kesehatan terkait kewaspadaan dalam memanfaatkan vaksin kepada balita.
Oleh karena itu, katanya, SE Menteri Kesehatan itu dikirimkan kepada sejumlah RS swasta agar mencermati dalam memanfaatkan vaksin agar tidak keliru.
"Tapi kecil kemungkinan ada vaksin palsu masuk daerah kami, termasuk ke RS swasta," ucapnya, menegaskan.
Ia memberikan gambaran vaksin yang selama ini beredar dan dimanfaatkan RS milik pemkab juga puskesmas merupakan vaksin yang diperoleh dari Dinkes Provinsi Jawa Timur. Vaksin-vaksin yang diperoleh, antara lain vaksin folio, TBC, juga vaksin lainnya.
"Dinkes Provinsi Jawa Timur memperoleh vaksin yang kami manfaatkan di RS milik pemkab dan puskesmas asalnya dari Kementerian Kesehatan. Saya tidak hapal jumlah vaksin yang kami manfaatkan per tahunnya," jelas dia.
Dengan demikian, menurut dia, vaksin yang dimanfaatkan di seluruh RS milik pemkab juga puskesmas merupakan vaksin resmi yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan.
"Sejauh ini kami tidak pernah menjumpai ada vaksin palsu yang dimanfaatkan RS milik pemkab juga puskesmas," imbuhnya.(*)
Dinkes Bojonegoro Minta RS Cermati Vaksin Palsu
Kamis, 30 Juni 2016 20:46 WIB
"Kami baru saja mengirimkan surat edaran (SE) dari Menteri Kesehatan kepada seluruh RS swasta di daerah kami terkait peredaran vaksin palsu," kata Kepala Dinkes Bojonegoro Sunhadi, di Bojonegoro, Kamis.