Disbudpar Bojonegoro Hentikan Pembangunan Kahyangan Api
Jumat, 22 Juni 2012 12:49 WIB
Bojonegoro - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jatim, menghentikan pekerjaan pembangunan sejumlah fasilitas di obyek wisata api abadi Kahyangan Api di Desa Sedangharjo, Kecamatan Ngasem, sejak pekan lalu.
Kasi Daya Tarik Wisata Disbudpar Bojonegoro Sujoko, Jumat, mengatakan, penghentian pekerjaan dilakukan, setelah mempertimbangkan surat dari Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, tertanggal 30 Mei.
asi
Di dalam surat itu, lanjutnya, KPH Bojonegoro, sebagai pemilik lahan kawasan hutan situs Kahyangan Api, meminta pembangunan sejumlah fasilitas dihentikan, karena belum ada nota kesepahaman dengan Perhutani.
"Kami masih mengusahakan ada nota kesepahaman dengan Perhutani dalam masalah pengembangan obyek wisata api abadi," ungkapnya, seraya menambahkan, pembangunan yang berlangsung sejak April, sudah terealisasi sekitar 50 persen.
Ia menjelaskan, pembangunan sejumlah fasilitas menelan dana Rp314 juta dari APBD 2012, mulai pembangunan jalan paving di sekitar lokasi bekas penggalian purbakala, gapura masuk sumur "blekutuk", permainan anak-anak juga yang lainnya.
Tujuannya, menurut dia, sebagai usaha menambah daya tarik obyek wisata Kahyangan Api yang jumlah pengunjungnya semakin meningkat.
"Meningkatnya pengunjung, salah satu faktornya karena media massa mengangkat Kahyangan Api masuk tujuh keajaiban di Jatim," katanya, dengan nada bangga.
Ia menyebutkan, pengunjung pada Januari 2012 sebanyak 7.706 orang, meningkat tajam dibandingkan dengan Januari 2011 yang hanya sekitar 2.500 orang.
"Jumlah pengunjung tahun ini, rata-rata sekitar 2.000 orang per bulan, tapi tahun lalu hanya sekitar 1.500 per bulan," katanya, membandingkan.
Selama ini, menurut dia, pengunjung yang ke lokasi obyek wisata setempat, dari berbagai daerah di Jatim dan Jateng, tidak hanya lokal Bojonegoro, baik siang hari maupun malam hari.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya memberlakukan jaga di obyek wisata setempat selama 24 jam dan menaikkan harga karcis masuk, yang semula Rp1.500 per orang, menjadi Rp3.000 per orang, sejak Mei.
"Banyak pengunjung malam hari terutama pada bulan Suro," ucapnya.
Obyek wisata Kahyangan Api berada di atas tanah kawasan hutan seluas 3,4 hektare, pernah dimanfaatkan sebagai pengambilan api PON pada tahun 2000.
Lokasinya, sekitar 19 kilometer dari kota Bojonegoro dan hanya sekitar 5 kilometer dari Kecamatan Ngasem. (*).