Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur meminta semua pihak ikut serta menjaga Jembatan Lama Kota Kediri yang kini genap berusia 156 tahun sehingga masih bisa tetap digunakan untuk masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri Zachrie Ahmad, Rabu, mengemukakan keberadaan Jembatan Lama bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah kota, melainkan juga masyarakat. Jembatan Lama telah masuk sebagai cagar budaya sehingga kelestariannya juga harus dijaga.
"Sebagai warga, kita tidak hanya patut berbangga, tetapi juga memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan merawatnya,” ujar Zachrie di Kediri.
Pemerintah Kota Kediri berharap masyarakat semakin tinggi tingkat kesadarannya untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya. Jembatan Lama ini bukan sekadar simbol sejarah, tetapi juga menjadi warisan pengetahuan yang harus diteruskan kepada generasi mendatang.
Peneliti sejarah Jembatan Lama Kediri Imam Mubarak menambahkan jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1835, bersamaan dengan kedatangan Belanda di Kediri.
Menurut dia, sebelum menggunakan konstruksi besi, jembatan tersebut berbahan kayu. Rencana pembangunan jembatan besi dimulai pada tahun 1855, menjadikannya sebagai salah satu karya arsitektur penting pada masanya.
“Jembatan ini pernah mengalami renovasi besar pada 10 Maret 1912, pasca-erupsi Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut/ mdpl) tahun 1901. Renovasi dilakukan dengan meninggikan struktur jembatan sekitar 10-12 centimeter untuk mengantisipasi luapan Sungai Brantas," kata Imam.
Gus Barok, sapaan akrabnya menambahkan keamanan jembatan semakin terjamin setelah pembangunan Bendungan Sutami pada tahun 1970.
Ia menambahkan pada 2 November 1976, Jembatan Lama mengalami pembongkaran total di bagian atas untuk renovasi.
Namun, pada bagian pagar jembatan tetap dipertahankan dalam bentuk aslinya, sementara bagian aspal dan kayu geladak secara berkala diganti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri demi menjaga keamanan dan kelayakan jembatan. Saat ini, jembatan ini sudah berumur 156 tahun.
Jembatan Lama atau juga disebut Brug Over Den Brantas Te Kediri telah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 2019. Pengakuan terhadap nilai sejarahnya semakin menguat ketika pada tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengukuhkan Jembatan Lama sebagai Struktur Cagar Budaya Tingkat Nasional.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mengirimkan tim untuk menetapkan Jembatan Lama sebagai Cagar Budaya Tingkat Provinsi.
Jembatan Lama Kediri juga diketahui merupakan jembatan besi pertama di Indonesia, bahkan lebih tua dari Jembatan Brooklyn di Manhattan, Amerika Serikat.
Pemanfaatan jembatan ini untuk kendaraan juga dibatasi. Jika dahulu jembatan ini adalah penghubung antara wilayah barat dan timur Sungai Brantas, sehingga seluruh kendaraan bisa lewat, namun kini untuk operasional sehari-hari warga melintasi jembatan baru yang lokasinya tak jauh dari Jembatan Lama Kota Kediri.
Pemkot minta semua pihak ikut jaga Jembatan Lama Kediri
Rabu, 19 Maret 2025 15:40 WIB

Arsip foto - Suasana Jembatan Lama Kediri (Brug Over Den Brantas te Kediri) di atas Sungai Brantas, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (18/3/2024). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/Spt.