Gresik - Sejarawan asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Muhlas Yusni Saputra, menolak revitalisasi atau pemugaran kembali Makam Sunan Giri yang akan dilakukan pemkab setempat. Menurut Muhlas, Kamis, rencana revitalisasi hingga adanya perubahan bentuk tangga menuju Makam Sunan Giri sangat bertentangan dengan nilai cagar budaya yang terkandung di lokasi itu. Dikatakannya, tangga yang berada di area Makam Sunan Giri mempunyai nilai sejarah tinggi, sebab dibangun Sunan Giri bersama Raden Patah Demak sebagai tanda perjuangan ketika menjadi komando perlawanan terhadap Girindra Wardhana. "Di lokasi itu pula terdapat makam yang usianya lebih muda, seperti Makam Sunan Prapen dan Masjid Sunan Giri yang didirikan oleh Raden Haji Ya'qub pada abad ke 18," kata Muhlas yang juga menjadi koordinator penulis "Grissee Tempo Doeloe" bersama Dukut Imam Widodo. Sebelumnya, tokoh masyarakat di sekitar Desa Giri juga menolak revitalisasi makam dengan alasan melanggar undang-undang karena merupakan situs cagar budaya yang harus dilindungi. "Situs Makam Kanjeng Sunan Giri merupakan cagar budaya yang harus dilestarikan, dan bukan malah dirusak keasliannya, sebab dilindungi Undang-undang nomor 11 tahun 2011 tentang Cagar Budaya," kata Salah satu tokoh masyarakat yang juga merupakan Ketua Baitul Muslimin Gresik, H Askabul Kahfi.(*)
Berita Terkait
PDI Perjuangan Yogyakarta kunjungi Blitar untuk penguatan ideologi kader
21 Desember 2025 20:16
Ziarah makam pahlawan di surabaya
10 November 2025 15:41
PA GMNI sebut ajaran Bung Karno relevan dengan zaman
24 Oktober 2025 22:50
Polisi bongkar makam anak korban kekerasan ibu tiri di Bojonggede
24 Oktober 2025 07:27
Menteri PPPA ziarah makam Marsinah jelang penetapan pahlawan nasional
19 Oktober 2025 14:00
Perkuat sinergitas, Pemkot Batu beri penghargaan Kajati Jatim
17 Oktober 2025 20:01
Gibran tanggapi Roy Suryo ziarah ke makam keluarganya
10 Oktober 2025 14:18
Gubernur Jatim ajak generasi muda aktualisasikan kepahlawanan Bung Karno
8 Oktober 2025 20:15
