Kediri - Sebanyak 117 narapidana atau warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kediri, Jawa Timur, mengikuti kegiatan hypnoterapi yang digelar di lokasi tersebut dengan harapan bisa mengurangi ketergantungan mereka akan narkotika. Kepala Lapas Kelas II Kediri Subiyantoro, Rabu, mengaku prihatin dengan banyaknya tahanan narkotika di Lapas Kediri (hampir 30 persen) dari total jumlah penghuni yang mencapai 756 orang. "Kami prihatin dengan tingginya jumlah penghuni narkotika di Lapas ini. Kegiatan ini sengaja kami lakukan dan ini adalah terobosan baru," katanya ditemui dalam kegiatan terapi warga binaan pemasyarakatan kasus narkoba yang diselenggarakan kerja sama dengan Ikatan Hypnoterapi Kediri (IHK) di Lapas Kediri. Ia mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk mengembalikan warga binaan ini untuk menjalahi hidupnya dengan baik. Mereka bisa berhenti mengonsumsi narkotika tersebut dan beraktivitas, melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik. "Mereka sebenarnya ingin berhenti, tapi tidak tahu caranya. Dengan ini, mudah-mudahan dan lambat laun merekan menguranginya," ucapnya. Ia juga mengatakan, kegiatan itu saat ini memang fokus untuk warga binaan yang terkena narkotika. Masalah narkotika menjadi perhatian nasional dan rata-rata mereka yang terlibat adalah warga yang usianya produktif, usia kerja. "Usia mereka masih produktif. Kami merasa prihatin dan tentunya tidak bisa membiarkan begitu saja," tukasnya. Sementara itu, pendamping pendamping hypnoterapi Roy Samudra mengaku banyak manfaat yang didapat dengan mengikuti kegaitan ini. Pihaknya memberikan motivasi dan dorongan agar warga binaan ataupun orang yang terkena narkotika bisa sadar dan tidak lagi terlibat mengonsumi barang haram tersebut. Ia mengatakan, dari hasil pengalaman 99 persen kegiatan tersebut berhasil. Ada beberapa tingkatan yang harus dilalui dan memang harus rutin agar yang bersangkutan benar-benar lepas dari jerat narkotika. "Selama ini tingkat keberhasilannya sampai 99 persen dengan berbagai tingkatan dan pengembangan. Hypnoterapi ini luar biasa khasiatnya," ucapnya. Ia mengatakan, dari kasus narkotika yang paling membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan adalah yang terlibat mengonsumsi sabu-sabu, karena yang diserang adalah saraf. Namun, dengan motivasi dengan kegiatan ini dipastikan mereka bisa mengurangi ketergantungan dari sabu-sabu. Namun, kata dia, memang ada potensi orang tersebut kembali terlibat dalam dunia narkotika termasuk mengonsumsinya, di antaranya jika bergaul dengan di lingkungan yang juga dekat dengan narkotika. Untuk itu, peran dan sugesti dari keluarga sangat dibutuhkan hingga orang bersangkutan memang bisa menjauhkan diri dari jerat narkotika tersebut. Dalam kegiatan itu, seluruh warga binaan dikumpulkan di aula Lapas Kediri. Mereka diminta untuk santai dan sambil mendengarkan sugesti dari pendamping mereka membayangkan diri untuk bebas dari jerat narkoba. Sejumlah warga binaan mengaku sempat merasa mual ketika mereka diberikan sugesti tentang rasa makanan ataupun barang yang dibencinya. Seperti yang diungkapkan oleh Sugeng Priono yang mengaku sebagai perokok berat. Ia diberikan rokok dan diminta untuk merokok, tapi ia mengaku merasa mual ketika diberikan sugesti jika mengisap rokok itu seakan sedang makan mi instan, dan ia memang benar merasa mual. "Saya memang merasa mual ketika mengisap rokok tadi, jadi untuk saat ini saya tidak ingin merokok," ucap Sugeng.(*)
Berita Terkait

Panglima rotasi 177 Pati di lingkungan Mabes TNI
28 Mei 2025 12:24

Pemkab Pasuruan serahkan SK Pengangkatan 117 CPNS
26 Mei 2025 20:49

NBA: Curry absen, Timberwolves kalahkan Warriors 117-93
9 Mei 2025 13:56

Harga daging ayam Rp34.438/kg, cabai rawit turun jadi Rp57.117/kg
7 Mei 2025 09:48

NBA: Lakers dikalahkan Timberwolves 117-95 di gim pembuka playoff
20 April 2025 13:54

Zelenskyy sebut Rusia serang Ukraina dengan 117 drone dalam semalam
27 Maret 2025 09:28

Bucks kalahkan Dallas Mavericks 132-117, Giannis nyaris triple-double
2 Maret 2025 14:33

NBA: Pistons hentikan dominasi Celtics lewat kemenangan meyakinkan 117-97
27 Februari 2025 11:54