Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong penerapan konsep innovative financing berbasis potensi lokal dalam pengembangan ekonomi di Kota Probolinggo.
Gubernur Jatim dalam keterangan diterima di Surabaya, Selasa, mengajak Pemerintah Kota Probolinggo untuk mengoptimalkan sektor ekonomi kreatif, khususnya industri bordir, sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.
"Pada era almarhumah Ibu Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto, bordir Kota Probolinggo menjadi langganan. Potensi ini harus terus dikembangkan dengan sentuhan inovasi agar semakin berdaya saing," kata Khofifah.
Menurut Gubernur, penerapan innovative financing dapat membuka peluang bagi pemerintah dan masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal, seperti motif bordir khas daerah yang bisa dipasarkan lebih luas.
"Ketika ke China, banyak wisatawan membeli bordir bernuansa Great Wall. Kota Probolinggo bisa melakukan hal serupa dengan mengambil inspirasi dari keindahan Bromo, seperti Seruni Point, Bukit Teletubbies, atau Pasir Berbisik," ujarnya.
Ia menambahkan kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dapat membantu proses desain sehingga produksi bordir menjadi lebih mudah dan menarik bagi pasar global.
Lebih lanjut, Khofifah menekankan bahwa innovative financing dapat menjadi strategi untuk mempertahankan pencapaian pembangunan di Kota Probolinggo, terutama dalam menekan angka kemiskinan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Berdasarkan data 2024, angka kemiskinan di Kota Probolinggo tercatat 6,18 persen, jauh di bawah rata-rata provinsi dan nasional. Kota ini juga masuk dalam 10 kabupaten/kota dengan persentase penduduk miskin terendah di Jawa Timur.
Sementara itu, IPM Kota Probolinggo menunjukkan tren peningkatan dengan rata-rata kenaikan 1,32 persen per tahun dalam periode 2020-2024, dari 74,81 pada 2020 menjadi 77,79 pada 2024.
"Model pembangunan berbasis potensi lokal ini menjadi modal penting untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 serta menggerakkan energi positif di Kota Probolinggo," kata Khofifah.
Gubernur juga mengingatkan pentingnya sinergi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kabupaten/kota dengan RPJMD provinsi serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Supaya program-program yang dijalankan di daerah dapat selaras dengan kebijakan nasional sehingga hasilnya lebih optimal," katanya.
Khofifah dorong penerapan "innovative financing" di Probolinggo
Selasa, 4 Maret 2025 13:15 WIB

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim