Pakar : Investasi Asing Mengancam Kelangsungan Produk Nasional
Senin, 4 Juni 2012 18:28 WIB
Madiun - Pakar ekonomi kerakyatan yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sri Edi Swasono menilai pelaksanaan investasi asing yang tidak dibatasi di negara ini akan mengancam kelangsungkan produk-produk nasional.
Ia menyatakan, sikap pemerintah Indonesia yang terlalu memberikan ruang bebas bagi investor asing akan mengancam dan mematikan produk lokal dan nasional.
"Investor asing dianggap sebagai dewa penyelamat. Akibatnya, berapa banyak sudah usaha nasional mati akibat investor asing tersebut," ujar Sri Edi Swasono seusai menjadi pembicara dalam seminar nasional di bidang kewirausahaan di kampus Universitas Merdeka, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin.
Ia menyebutkan, banyak produksi makanan dan jajanan khas nasional yang bangkrut dan mati akibat produk-produk makanan dari perusahaan asing. Hal ini diperparah dengan sikap masyarakat yang lebih suka dengan produk asing tersebut.
"Masyarakat Indonesia kebanyakan lebih suka membeli makanan produk asing daripada makanan lokal atau nasional," kata profesor kelahiran Madiun ini.
Akibatnya, peredaran uang lebih banyak dikuasai oleh perusahaan asing dan hal ini mematikan potensi usaha lokal. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah bisa mengembalikan harkat dan martabat bangsa dengan memperhatikan dan membantu pengembangan usaha lokal.
"Silahkan bangun mal, tapi harus mengutamakan penjualan produk pedagang tradisional. Begitu juga bagi usaha makanan asing yang masuk harus diberi syarat tambahan, misalnya menyediakan minuman khas tanah air atau produk lokal lainnya," ujarnya.
Pihaknya juga menyoroti soal industri otomotif yang sudah lama dikuasai asing. Padahal, Bangsa Indonesia juga memiliki potensi yang baik di bidang ini.
Ia memberi contoh bahwa pemerintah kurang mendukung sepenuhnya terlebih mengembangkan mobil Esemka yang dirakit oleh sejumlah siswa SMK di Tanah Air.
"Karena itu, saya berharap kalangan akademisi bisa menjadi agen pembangunan dengan memunculkan sumber daya manusia yang bermental wirausaha. Kampus dan mahasiswa harus memberikan pemikiran yang strategis dalam mengembangkan kewirausahaan agar mampu bersaing dengan pihak asing," tukasnya.
Seminar nasional di bidang kewirausahaan ini selain diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari Universitas Merdeka dan universitas lain di Madiun, juga diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah dan pelaku bisnis di wilayah setempat.