Surabaya (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque Indonesia (PB FOPI) I Nyoman Yamadhiputra berharap Pengprov FOPI Jawa Timur (Jatim) terus dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun dan mengembangkan olahraga petanque di Indonesia.
"Berbagai program yang dijalankan FOPI Jatim sebelumnya telah memberikan dampak positif bagi provinsi lain, sehingga bisa membantu pengurus provinsi lainnya," ucap I Nyoman Yamadhiputra saat ditemui setelah pelantikan pengurus Pengprov FOPI Jatim, di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (26/2/2025).
Ia optimistis kepengurusan FOPI Jatim saat ini yang ramping dan bergerak cepat juga akan menginspirasi daerah lain, sehingga istilah dari Jatim untuk Indonesia itu akan terwujud.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov FOPI Jatim Dwi Cahyo Kartiko menegaskan jika kepengurusan saat ini memiliki struktur yang ramping, hanya terdiri dari 20 orang.
Menurut dia, hal tersebut menjadi keunggulan tersendiri karena memudahkan koordinasi dan mempercepat pengambilan keputusan.
"Pengurus yang ramping membuat kami lebih terkontrol. Kalau gemuk, justru membuat kesulitan," kata Profesor Cahyo panggilan akrabnya.
Ia juga menambahkan jika FOPI Jatim kini memiliki divisi Badan Tim Daerah (BTD) yang akan memantau dan menentukan pelatih serta atlet perwakilan Jatim di PON mendatang.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor IV Unesa itu, berharap dengan adanya BTD mampu menciptakan regenerasi atlet dan pelatih berkualitas melalui indikator penilaian yang transparan, termasuk aspek kepemimpinan dan peran sebagai role model.
"Semua indikator akan terbuka dan diumumkan kepada seluruh pengurus di Jawa Timur," tuturnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyiapkan inovasi dengan menghadirkan jersei khusus atlet petanque Jatim yang akan dikenakan saat bertanding.
Hal tersebut, dilakukannya agar identitas Jatim semakin menguat dan para atlet bangga atas provinsinya.