Blitar - Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar mendesak pemerintah pusat untuk menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila, hingga setiap daerah pun juga akan memperingatinya. "Kami memang sengaja melakukan kegiatan ini. Seperti apa kata Bung Karno (sebutan akrab Presiden Soekarno) jangan sampai melupakan sejarah. Kami adakan kegiatan ini, agar didengar pusat," katanya ditemui setelah upacara peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni di alun-alun Kota Blitar, Jatim, Jumat. Ia mengaku prihatin dengan keadaan ini. Sampai saat ini, pemerintah pusat belum ada kebijakan untuk menetapkan 1 Juni sebagai hari Lahirnya Pancasila. "Saat ini, masih abu-abu," ucapnya. Pihaknya berharap, dengan kegiatan yang dilakukan oleh Kota Blitar ini, di antaranya dengan menggelar upacara di alun-alun, menjadi tonggak awal kebijakan pusat untuk menetapkan aturan tersebut. "Kami harapkan, ini bisa jadi agenda nasional, dan ini kami awali dari daerah kami. Kalau kami bisa, mengapa pusat tidak dan ini yang jadi pertanyaan saya sebagai Wali Kota," katanya, menegaskan. Dalam kegiatan upacara itu, terdapat 45 gunungan yang berisi hasil bumi. Seluruh gunungan itu dikirab mulai dari rumah dinas Wali Kota Blitar ke alun-alun. Selain gunungan, juga terdapat replika Burung Garuda serta foto Bung Karno. Selain itu, juga ikut diarak naskah Pancasila dan bendera Merah Putih. Kegiatan itu selain diikuti rombongan wali kota juga seluruh pegawai di Kota Blitar. Sejumlah undangan lain seperti kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar, organisasi masyarakat, serta pelajar juga ikut hadir dalam upacara tersebut. Setelah upacara di alun-alun selesai, rombongan bergerak menuju ke lokasi makam bung Karno. Di tempat itu, setelah doa bersama yang dipimpin pemuka agama setempat, dilanjutkan dengan makam bersama. Masyarakat yang sebelumnya sudah ramai, tidak sabar dan saling berebut gunungan yang berisi hasil bumi tersebut. Sejumlah warga bahkan sempat jatuh dan ada yang terinjak ketika berebut gunungan. Sumiati, salah seorang warga dari Kabupaten Trenggalek mengaku jauh-jauh datang ke Blitar untuk mengikuti acara tersebut. Ia juga ikut berebut gunungan dan berharap mendapatkan berkah. "Saya dapat sayur dan rencananya akan dibawa pulang ke Trenggalek. Saya hanya ingin berdoa dan berharap mendapatkan berkah," kata Sumiati. Kegiatan ini rutin tiap tahun dilakukan oleh Pemkot Blitar. Selain upacara, pemkot juga mengadakan kegiatan malam tirakatan dengan membaca doa-doa Istana Gebang. Beberapa agenda lain di Kota Blitar yang dikenal dengan bulan Bung Karno ini, juga akan dilakukan kegiatan haul Bung Karno, serta sejumlah kegiatan lain.(*)
Wali Kota Desak Pusat Tetapkan Hari Lahirnya Pancasila
Jumat, 1 Juni 2012 12:51 WIB