Malang Raya (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Jawa Timur Aries Agung Paewai mengajak masyarakat melakukan memilah sampah organik, anorganik, dan residu di tempat tinggalnya, guna memaksimalkan keberadaan sarana incinerator atau mesin pembakar sampah.
Aries di Kota Batu, Kamis, mengatakan proses pemilihan sampah yang dilakukan oleh masyarakat akan mempercepat proses pengolahan di sarana tersebut.
"Pemilahan sampah yang baik akan mempercepat proses pengolahan, sekaligus meningkatkan nilai ekonomisnya," kata Aries.
Secara garis besar, residu sampah dari hasil pemilihan yang dilakukan oleh masyarakat akan diolah menggunakan incinerator.
Sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi kompos dan untuk anorganik dapat didaur ulang menjadi barang bernilai ekonomis oleh masyarakat.
"Langkah ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya Kota Batu sebagai kota yang bersih, sehat, dan bebas sampah," ujarnya.
Diketahui, incinerator terbaru yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terletak di Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Kelurahan Dadaprejo dan Kelurahan Sisir.
Dua alat itu sudah resmi beroperasi per 23 Desember 2024. Incinerator baru tersebut memiliki kapasitas hingga 15 ton per hari, dirancang untuk mengolah sampah yang tidak dapat didaur ulang menjadi abu yang lebih aman dan mudah dikelola.
"Beberapa waktu lalu, kami sudah meresmikan incinerator atau alat yang digunakan untuk membakar sampah pada suhu tinggi sehingga sisa-sisa sampah tersebut menjadi abu, gas, dan energi panas," ujar dia.
Dia optimistis melalui peran masyarakat yang ditunjang dengan ketersediaan alat pengolahan limbah modern mampu berdampak pada operasional tempat pembuangan akhir (TPA)
"Incinerator ini dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA dan memperpanjang usia TPA yang ada," kata Aries.