Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Tim Mitigasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo meninjau lokasi terdampak banjir bandang yang menyebabkan putusnya akses jalan desa serta longsor di Desa Betek Taman Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, Sabtu.
"Kami sengaja mengajak perwakilan DPRD, pengusaha serta Kadin untuk melihat langsung kondisi wilayah terdampak bencana longsor dan banjir bandang," kata Bupati Probolinggo terpilih M. Haris di kabupaten setempat, Sabtu.
Bupati Probolinggo terpilih Mohammad Haris, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Oemar Sjarief, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Hengki Cahjo Saputra serta perwakilan dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meninjau lokasi terdampak bencana tersebut.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Probolinggo sejak Rabu (5/2) pukul 17.00 WIB mengakibatkan tanah longsor yang menimbun dua rumah warga hingga rata dengan tanah pada Kamis (6/2) pukul 20.00 WIB.
Derasnya debit air sungai juga menyebabkan putusnya jembatan yang menjadi akses utama antara Dusun Tomangan Desa Betek Taman di Kecamatan Gading dengan Dusun Sawah Kembang Desa Plaosan Kecamatan Krucil, Kamis (6/2).
Ia menjelaskan, pentingnya relokasi warga yang tinggal di zona rawan bencana serta percepatan pembangunan jembatan sementara agar akses warga tetap terjaga.
"Kami harus segera merelokasi warga yang berada di zona merah bencana untuk mengantisipasi kemungkinan bencana susulan dan mencegah jatuhnya korban. Selain itu, pembangunan jembatan sementara akan segera dilakukan dengan memanfaatkan dana Tidak Terduga (TT)," tuturnya.
Ia mengatakan, Pemkab Probolinggo bisa melihat langsung kondisi di lapangan bersama perwakilan DPRD, teman-teman pengusaha, perwakilan Kadin serta komunitas motor karena hal itu penting agar semua pihak memahami dampak bencana itu secara langsung.
"Saya berharap Pemkab Probolinggo dapat lebih optimal dalam melakukan mitigasi guna mencegah bencana serupa terjadi lagi. Kami juga berharap ke depan, mitigasi bencana bisa dilakukan lebih baik lagi untuk mencegah bencana serupa.