Sumenep - Pemerintah Kabupaten Sumenep meminta warga Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, yang berdemonstrasi menolak eksplorasi minyak dan gas bumi oleh manajemen PT Energi Mineral Langgeng, tetap bersikap bijaksana. "Kami siap menindaklanjuti semua aspirasi warga Desa Tanjung terkait adanya eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) di wilayah tersebut. Namun, tolong, jangan terlalu pendek memberikan waktu bagi kami," ujar Sekretaris Kabupaten Sumenep, M Saleh di Sumenep, Selasa. Pada Selasa pagi, ratusan warga Desa Tanjung berdemonstrasi di depan Kantor Bupati dan DPRD Sumenep, guna menolak eksplorasi migas oleh PT Energi Mineral Langgeng (EML). Massa meminta manajemen PT EML lebih dulu membuat kesepakatan tertulis dengan warga yang intinya siap bertanggungjawab secara penuh, jika terjadi hal-hal tak diinginkan seperti kasus Lumpur Lapindo di Sidoarjo. Kalau dalam waktu sepekan tidak ada kesepakatan tertulis, massa mengancam akan memblokade jalan menuju lokasi eksplorasi sekaligus meminta bupati setempat mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan eksplorasi migas yang dilakukan PT EML. "Kami siap menjadi fasilitator untuk menampung sekaligus menyampaikan aspirasi warga kepada PT EML. Namun, itu butuh waktu. Dalam konteks itu, kami minta warga Desa Tanjung bersikap bijaksana," kata Saleh. Ia juga mengemukakan, secara internal, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) guna melakukan pembahasan awal terkait aspirasi warga Desa Tanjung. Sementara anggota Komisi B DPRD Sumenep, Endang Sri Rahaju meminta manajemen PT EML melakukan sosialisasi secara komprehensif kepada warga Desa Tanjung tentang rencana eksplorasi migas di wilayah tersebut. "Sesuai informasi yang kami terima dari warga, manajemen PT EML ternyata melakukan sosialisasi rencana eksplorasi migas di Aula Kantor Kecamatan Saronggi. PT EML seharusnya menyosialisasikan rencana kegiatannya itu di Balai Desa Tanjung atau lokasi lainnya di Desa Tanjung supaya warga setempat tahu dan paham," katanya. Ia juga berharap manajemen PT EML menghentikan sementara aktivitasnya di lokasi eksplorasi migas guna menghindari hal-hal tak diinginkan. "Kami akan mengundang pihak terkait di Pemkab Sumenep guna membicarakan aspirasi warga Desa Tanjung pada Rabu (16/5). Kami ingin menyelesaikan persoalan ini secepatnya," ujarnya. Manajemen PT EML secara resmi melakukan penajakan sumur migas ENC-1 di Desa Tanjung pada 3 April 2012. Hasil survei yang dilakukan tim ahli PT EML, kandungan gas di sumur ENC-1 diperkirakan lebih besar dibanding minyak. (*)
Pemkab Sumenep Minta Warga Tanjung Bijaksana
Selasa, 15 Mei 2012 19:03 WIB