Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa, Timur dibantu Kementerian PU segera membangun tempat pemrosesan akhir (TPA) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dengan kapasitas 500 ton sampah per hari.
Tim Kementerian PU melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur telah meninjau lokasi pembangunan tersebut di Banyuwangi.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian PU yang terus mendukung pembangunan di Banyuwangi. Pembangunan fasilitas baru ini akan memperkuat program penanganan sampah yang telah kami lakukan selama ini," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat.
Dia menyebut ada sejumlah wilayah di kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu, yang memungkinkan dibangun TPA telah ditinjau bersama.
"Ada sejumlah lokasi yang kami tinjau, dan saat ini kami terus berkomunikasi dengan menggelar rapat bersama kementerian untuk memastikan lokasi yang paling layak dibangun TPA dan TPST," ujar dia.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo menyampaikan TPA tersebut akan dilengkapi TPST yang memiliki teknologi pengolahan sampah menjadi bahan bakar (refuse-derived fuel/RDF) sehingga meminimalisasi residu.
"TPA ini didesain memiliki kapasitas hingga 500 ton sampah per hari dan harapan kami tahun ini bisa dilelang, sehingga akhir 2025 atau awal 2026 sudah bisa mulai konstruksi," katanya.
Pembangunan fasilitas baru tersebut akan dilakukan beberapa tahap. Pada tahap awal akan dimulai dengan membangun TPST lalu akan dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas yang lain.
Di Banyuwangi telah dibangun dan dioperasikan 26 TPS3R di sejumlah kecamatan, di antaranya TPS3R Balak, memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton per hari dengan sasaran 55.491 rumah tangga, sedangkan di TPS3R Muncar setiap bulan rata-rata sampah yang dikelola 12-25 ton/hari dengan menyisakan residu ke TPA 2 ton per hari.
Pemkab Banyuwangi segera bangun TPA dan TPST kapasitas 500 ton sampah/hari
Jumat, 31 Januari 2025 21:11 WIB

Tempat pengolahan sampah di Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi