Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan akan memperketat pemeriksaan kesehatan calon pekerja migran Indonesia asal daerah itu guna mencegah kasus kematian PMI di negara tujuan.
"Kami telah berkonsultasi dengan instansi kesehatan guna memastikan calon PMI menjalani pemeriksaan kesehatan secara ketat sebelum berangkat," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tulungagung, Agus Santoso di Tulungagung, Kamis.
Langkah preventif itu dilakukan karena minat tenaga kerja produktuf di daerah itu untuk bekerja di luar negeri sampai saat ini masih tinggi.
Sementara kasus kematian PMI di luar negeri masih saja terjadi.
Data Disnakertrans Tulungagung pada kurun 2024, sedikitnya ada lima PMI yang meninggal di negara tujuan.
Mayoritas dari mereka bekerja di Hong Kong dan Taiwan.
Setidaknya ada lebih dari lima PMI yang meninggal di perantauan. Penyebabnya sebagian besar karena penyakit yang mereka derita," ujarnya.
Agus menegaskan, pihaknya telah memberikan layanan gratis untuk pemulangan jenazah PMI, baik yang berstatus legal maupun ilegal.
"Semua PMI memiliki hak yang sama untuk dipulangkan ke tanah air jika meninggal dunia di tempat bekerja," katanya.
Hong Kong dan Taiwan masih menjadi tujuan favorit PMI asal Tulungagung.
Namun Agus mengungkapkan ada beberapa negara yang kini membatasi masuknya PMI akibat perilaku yang dianggap kurang baik di negara tujuan.
"Minat bekerja sebagai PMI di Tulungagung tetap tinggi, meski ada negara yang membatasi akses karena masalah perilaku," pungkasnya.