Jember - Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Timur, M. Kholili, mendesak pemerintah untuk menghentikan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia selama-lamanya karena banyaknya kasus kekerasan yang dialami TKI di sana. "Lebih baik calon TKI itu diarahkan ke negara tujuan lain yang memiliki komitmen untuk melindungi buruh migran yang bekerja di sana seperti Hongkong dan Singapura," tuturnya saat ditemui ANTARA di Kabupaten Jember, Jumat, menanggapi tewasnya tiga TKI asal NTB yang ditembak mati oleh polisi Malaysia. Menurut dia, tindakan sewenang-wenang polisi Malaysia tidak hanya menimpa tiga TKI asal NTB yang diduga menjadi korban perdagangan organ tubuh, namun menimpa TKI lainnya dan kebetulan tidak terpublikasi oleh media. "Banyak TKI yang mengalami tindakan kekerasan dari aparat kepolisian Malaysia dan majikan, namun penanganan dari pemerintah Indonesia sangat lambat dan sebagian kasus tidak terungkap," paparnya. Kholili menuturkan pemerintah seharusnya memiliki nilai tawar yang cukup tinggi kepada pemerintah Malaysia atas perlindungan TKI di sana, namun kenyataannya nilai tawar TKI sangat rendah dan sering menjadi korban penyiksaan. "Kekerasan yang dialami TKI di Malaysia akan terus terjadi, apabila pemerintah tidak tegas terhadap pemerintah Malaysia dan menerapkan kebijakan yang ketat untuk melindungi buruh migran yang bekerja di sana," katanya menjelaskan. Moratorium atau penghentian sementara pengiriman buruh migran ke Malaysia dan Arab Saudi, lanjut dia, tidak berdampak signifikan untuk melindungi TKI. "Setelah moratorium dicabut dan disepakati sejumlah aturan, kenyataan di lapangan masih banyak kekerasan yang dialami oleh TKI yang menjadi pahlawan devisa negara itu," ujarnya menambahkan. Pemerintah mencabut moratorium TKI ke Malaysia dan penempatan TKI sektor informal atau penata laksana rumah tangga kembali dibuka sejak 1 Desember 2011, setelah pemberlakuan moratorium sejak Juni 2009. Ia berharap pemerintah menindaklanjuti persoalan TKI dengan serius karena kasus kekerasan yang dialami buruh migran terjadi setiap tahun dan jumlahnya diprediksi terus meningkat.(*)
SBMI Desak Pemerintah Hentikan Pengiriman TKI ke Malaysia
Jumat, 11 Mei 2012 15:46 WIB